Arini tak mampu mengatakan hal lain lagi. Leo benar, semua sudah sejauh ini dan tak mungkin dirinya menghancurkan kebahagiaan orang tua nya didepan semua orang. Mereka sudah cukup menderita atas kehilangan dirinya. Mampukah dirinya membuat mereka sekali lagi terluka dengan hubungannya? Arini terdiam dan menunduk. Tak punya pilihan lain. Dan kali ini Leo di atas segalanya.
Arini menundukkan kepalanya dan hanya bisa menatap tautan jemari tangannya dengan Leo. Leo memutar tubuhnya dan berjalan menuruni tangga dengan pandangan menahan amarah. Leo merasa dirinya sudah cukup memberikan kesempatan untuk Arini selalu pergi dari hidupnya. Namun kali ini, dirinya tak bisa membiarkan Arini terombang ambing seolah kapal yang berada di tengah ombak.
Maka dirinyalah yang akan menunjukkan jalan agar ombak itu tak semakin membuat Arini tenggelam. Leo akan menjaga Arini tepat di sampingnya. Tapi bagaimana jika Arini semakin tak tenang dengan keadaan ini? Leo akan memikirkannya nanti.
Yang terpenting baginya saat ini adalah keberadaan Arini di sampingnya dan hanya untuk dirinya. Sudah cukup hatinya terluka karena memikirkan Arini berada di dalam pelukan pria lain. Pria se-dominan Bintang yang dia tahu tak akan pernah melepaskan mangsa nya. Dan ketika mengetahui pria itu tak melakukan apa-apa, Leo senang dan tenang.Leo melangkah pasti menuju ke pesta dan membawa Arini, membimbingnya tepat di lingkar pinggangnya ketika mereka sampai pada lantai bawah dan melangkah menuju ke tempat Jared dan Monica. Melihat mereka berdua tersenyum lebar, Leo balik tersenyum.
Arini merasa kikuk saat Leo menempelkan tubuh keduanya ketika berjalan. Arini merasakan kegalauan yang kuat. Arini hendak melepaskan lingkar lengan Leo saat terdengar suara MC yang mengatakan bahwa acara penyematan cincin guna mempererat hubungan mereka di siarkan. Arini berdebar kencang. Kepalanya berdenyut keras. Nafasnya tak beraturan.Leo merasakan perubahan sikap Arini saat mendengar siaran dari MC. Leo menoleh ke samping, dimana wajah Arini terlihat kaku. Leo menggertakkan rahangnya. Tak mempedulikan sikap Arini yang mulai membuat kemarahan nya terasa, Leo semakin mempererat pelukannya. Dan membimbing Arini menuju ke tempat kedua orang tua gadis itu berada.
Monica yang semula tersenyum lebar, menurunkan garis tawanya saat melihat raut wajah Arini yang aneh. Kaku. Monica menatap Arini dengan tatapan cemas. Menoleh ke arah Jared yang sepertinya tak menyadari perubahan raut wajah Arini, karena pria itu terus saja melemparkan wajah bahagia dan puas. Menunggu hingga putrinya sampai di sampingnya, mengulurkan kedua tangannya dan membimbingnya ke dalam pelukannya. Monica berbisik tepat di telinga Arini dan berusaha tak ada yang mendengarnya. Bahkan Jared sekalipun.
"Sayang, aku akan bahagia jika kau pun bahagia. Tak ada orangtua yang akan bahagia di atas penderitaan putrinya."
Arini membelalakkan matanya. Kaku memeluk sang ibu yang sepertinya mengetahui apa yang sedang dirasakannya. Merasakan belaian tangan ibunya di rambutnya yang panjang, dan menatap mata ibunya yang seolah mengatakan bahwa dirinya akan selalu mendukung apapun yang di putuskan putrinya -saat menarik kepalanya dan menatap lurus ke arah dirinya.
Mata Arini berkaca-kaca mendengarnya. Menoleh ke arah Jared lalu beralih ke arah Monica kembali. Monica tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Mengeratkan gengamannya pada kedua ujung tangan Arini. Arini menatapnya haru.Arini menoleh ke arah MC dan mendengarkan celotehannya yang mengatakan bahwa cincin pertunangan telah dibawa masuk dan siap di sematkan. Di tengah keramaian, tak sengaja dirinya melihat sekelebat bayangan Bintang yang menyelinap diantara para tamu dan melangkah keluar. Arini memejamkan mata dan menguatkan hatinya.
Pembawa cincin pun datang, Leo menyematkan cincin di jari manisnya, Arini menatap ke arah cincin berlian yang melingkar cantik di jari manisnya. Berkilau dengan indah diantara lingkarnya.
Leo menyentuh rahang Arini dan mendongakkannya. Membawanya ke dalam kecupan bibir yang dalam. Sampai tak sadar bahwa mereka masih berada di antara undangan. Arini memejamkan matanya dan membiarkan Leo membimbing kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Long Legs
General FictionBeberapa bab terakhir sudah mulai di un-publish ya mulai hari ini sampai e-book nya terbit. Ingin tahu lanjutannya, tunggu e-book nya dan masukin ke koleksi mu.. Terima kasih... :) Apa yang akan kau lakukan saat kau tau bahwa orang yang selama ini m...