Arini duduk merenung di tepi ranjang. Mengingat dan memikirkan kata-kata kakaknya.
Kebenaran bukan pembenaran...Arini memcoba menelaah kata-kata Ervina yang sarat arti. Menyesalkan karena terburu bangun sebelum menanyakan artinya. Kerinduan akan sosok kakaknya yang bijaksana dan segala nasehatnya, membuat Arini merasa terpuruk di tengah permasalahan yang seolah tak ada henti. Antara 2 pria yang sama-sama istimewa. Memilih satu diantaranya, membuat yang lain terluka.
Arini melangkahkan kakinya memasuki pemakaman umum dimana kakaknya dikebumikan. Setelah bermimpi bertemu Ervina, Arini ingin sekali mengunjungi pemakamannya. Memeluk sebuah buket bunga dan berjalan perlahan, dahi Arini berkerut saat melihat seseorang -wanita, menggunakan penutup kepala berwarna hitam tengah jongkok menaruh sebuket bunga yang sama dengan miliknya didepan makam Ervina. Berjalan perlahan, Arini menatap punggung wanita itu. Arini berhenti tepat dibelakangnya saat sosok wanita itu berbalik dan membulatkan matanya. Talitha, ibu Leo tengah mengunjungi makam kakaknya.
"Arini... " Nyonya Talitha menyapa Arini dengan senyum lebarnya. Mendekati Arini dan menggapai kedua lengan gadis itu. Menariknya ke dalam pelukan, nyonya Talitha memeluk tubuh Arini erat.
"Tante... Tante sedang apa disini? Tante sering mengunjungi kak Ervina?"
Arini melancarkan pertanyaan bertubi-tubi hingga membuat nyonya Talitha tertawa kecil.
"Darimana aku harus menjawabnya Arini? Sana pergi ke tempat kakakmu dulu, aku akan menunggu diluar. Aku ingin berbincang-bincang denganmu sayang. Apa kau tidak keberatan?"
Arini tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak tante. Baiklah, tante bisa menungguku."Setelahnya Arini beranjak menuju ke makam kakaknya dan menoleh ke belakang. Tak ada lagi sosok nyonya Talitha disana.
"Kakak...aku datang. Kau terlihat cantik sekali di mimpiku. Aku senang melihatmu, aku sangat merindukanmu kakak. Aku akan melakukan apa yang telah kau ajarkan. Terima kasih telah hadir di mimpiku."
Arini meletakkan bunga di samping bunga nyonya Talitha. Diletakkan tepat didepan nisannya. Setelah berdoa sesaat, Arini mengucap selamat tinggal pada kakaknya dan berbalik meninggalkan tempat itu. Terlihat nyonya Talitha sedang duduk di dalam mobilnya yang terbuka. Melihat Arini datang, nyonya Talitha keluar dan berdiri menantinya.
"Aku tak melihat satu kendaraan pun disini. Kau naik apa tadi Arini?" Kata nyonya Talitha sesampainya Arini didepannya. Arini tersenyum.
"Saya naik taxi tante. Sengaja tidak membawa kendaraan sendiri. Sedang... ingin sendiri tante... " Arini menundukkan kepalanya malu-malu. Mengatakannya dengan suara kecil.
Nyonya Talitha tersenyum lebar.
"Baiklaah... Tante tidak akan mengatakan apapun. Tapi untunglah, kalau begitu kita bisa pergi bersama-sama. Ayo.. "Arini menganggukkan kepalanya, lalu mengikuti Talitha yang lebih dulu memasuki pintu penumpang dan Arini menyusul di sampingnya. Keduanya duduk berhadapan dalam sebuah restoran bergaya eropa. Keduanya memesan segelas teh inggris dan sepiring camilan untuk menemani perbincangan mereka. Arini menundukkan kepalanya dan memainkan jemarinya ketika nyonya Talitha menyeruput teh perlahan. Meletakkannya ke atas meja, nyonya Talitha mengulurkan tangannya memegang kepalan tangan Arini dan tersenyum. Arini pun membalasnya.
"Tante tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi antara kalian. Ketika kau meninggalkan kediaman kami, kemudian Leo menceritakan hal yang sesungguhnya yang terjadi antara kalian, tante sebenarnya ikut senang. Tapi saat kau meninggalkan Indonesia dan memilih keluarga kandungmu, tante juga bisa mengerti."
Arini mendengarkan dan memberikan senyum tipis. Menyesap sedikit teh hangatnya.
"Tante juga menyesalkan kalau ternyata penyebab kematian Ervina adalah karena anak tante. Ada rasa lega ketika Leo menceritakan bagaimana dia mendapatkan hukuman karenanya dan yang tante tidak mengerti, ternyata hanya kamu yang bisa membuatnya menjadi seorang laki-laki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Long Legs
General FictionBeberapa bab terakhir sudah mulai di un-publish ya mulai hari ini sampai e-book nya terbit. Ingin tahu lanjutannya, tunggu e-book nya dan masukin ke koleksi mu.. Terima kasih... :) Apa yang akan kau lakukan saat kau tau bahwa orang yang selama ini m...