Shawn Mendez - stitches
*****
Semenjak hari itu, Bintang tak pernah mendekati Arini lebih dari 3 meter. Dia hanya menatap Arini dari kejauhan. Saat Arini tidur, dia akan memasuki kamarnya dan hanya menatapnya dari pinggir ranjang. Saat Arini terbangun, dia akan menghindarinya keluar apartemen atau hanya berada di dalam ruang kerjanya seharian. Gita melihat hubungan mereka semakin renggang. Terlihat sekali bahwa Bintang berusaha menjauhinya. Suatu malam dia melihat Bintang hanya berdiri kaku didepan pintu kamar Arini dan menatap gadis itu yang sedang tertidur lelap, sedangkan saat itu Gita yang sedang mengambil minum didapur dan karena kondisi dapur dalam keadaan gelap, maka Bintang tak sadar jika dirinya sedang diperhatikan.
Gita tak mengerti kenapa Bintang berubah sikap seperti itu. Bukan seperti Bintang yang dia kenal. Arini pun tak banyak bicara seperti yang sebelumnya. Gadis itu hanya termenung di depan jendela menatap bunga-bunga dari kejauhan. Gita berfikir telah terjadi sesuatu pada mereka berdua, tapi Gita tak tau apa.
Bintang merenung menatap keluar dari ruang kerjanya. Pikirannya begitu kalut karena terus memikirkan sosok Arini yang membuatnya gila.
Tubuhnya begitu dekat, namun jiwanya terasa jauh. Tak tersentuh. Hatinya gatal ingin sekali merengkuh jiwa gadis itu. Namun ketakutan mengitari pikirannya. Ketakutan dan kebencian berada didalam jauh terpendam pada tubuh gadis itu. Dan Bintang menghindar karenanya.
Semenjak hari itu, telah 5 hari berlalu. Dan Bintang mengubur perasaannya melalui pekerjaan-pekerjaan yang padat dan banyak. Berusaha membuang keinginannya untuk menyentuh Arini. Melihat ke kedua telapak tangannya dan mengepalkannya dengan erat. Bintang tak bisa terus berada di sekitar gadis itu. Memejamkan matanya dan menetralkan nafasnya yang memburu karena amarah. Beranjak keluar dari ruangannya, Bintang berhenti di depan pintunya. Tak menyadari Gita yang menatapnya dari balkon dan hendak masuk namun urung.
Bintang menoleh ke arah kamar Arini yang kebetulan berada diseberang kirinya dan melihat pintunya masih tertutup rapat. Bintang menolehkan kepalanya dan menatap lurus ke depan dan melangkahkan kakinya menuju pintu apartemen. Gita berdiri kaku dari tempatnya dan mendesah pelan. Entah kenapa hatinya merasa sedih melihat Bintang yang hanya diam melihat bayangan Arini yang bahkan tak terlihat karena berada di balik pintu ruangannya.
Gita mematahkan lamunannya saat dilihatnya pintu kamar Arini terbuka. Menoleh ke kiri dan Arini melangkahkan kakinya keluar. Arini tersentak saat menoleh ke kanan dan mendapati Gita tengah berdiri menatapnya.
"Git..ta.. sedang apa disana?"
Arini menoleh ke kanan dan ke kiri. Tak melihat siapapun yang kemungkinan sedang ditatap oleh Gita. Gadis itu sendirian. Arini melangkah mendekati Gita dan melambaikam tangannya didepan wajah Gita. Gita tersenyum melihat tingkah Arini yang mengira dirinya sedang melamun."Kamu melihat apa Git? Kenapa hanya berdiri disana?" Tanya Arini.
Gita menggeleng dan tersenyum,
"Bukan apa-apa, hanya saja... Aku melihat tuan tidak seperti biasanya beberapa hari ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Long Legs
General FictionBeberapa bab terakhir sudah mulai di un-publish ya mulai hari ini sampai e-book nya terbit. Ingin tahu lanjutannya, tunggu e-book nya dan masukin ke koleksi mu.. Terima kasih... :) Apa yang akan kau lakukan saat kau tau bahwa orang yang selama ini m...