61

4.5K 234 30
                                    

Leo mengerang saat matanya mulai membuka tapi kepalanya terasa sangat sakit. Setelah menghabiskan malam dengan minum di sebuah club dekat dengan hotel tempatnya menginap. Leo mengerang kesakitan dan meringkuk membenamkan kepalanya dalam bantal. Membuka matanya perlahan dan berusaha bangkit. Walau bagaimanapun dia harus bangun dari tempat tidurnya. Berjalan terseok-seok, Leo membuka tirai kamar dan melihat matahari telah memancarkan kekuatannya.

Leo membuka pintu balkon dan menatap pemandangan dibawah sana. Hiruk pikuk lalu lalang kendaraan dan orang-orang yang berjalan memenuhi jalanan. Terlihat sebuah restoran berada di seberang hotel. Leo tertarik untuk mendatanginya. Segelas kopi dan beberapa makanan kecil sepertinya menu yang pas setelah semalaman perutnya diisi dengan minuman keras.

Mengingat alasan dirinya menghabiskan beberapa gelas minuman, Leo mendesah keras. Menelungkupkan kepalanya diatas lengannya yang terlipat, dia teringat Arini. Betapa gadis itu sangat menginginkan perpisahan antara mereka. Jika Leo bisa menebus semua kesalahannya dan keluarganya, dia pasti akan melakukannya demi mendapatkan Arini kembali. Tapi, bagaimana caranya? Mengacak rambutnya yang kusut, Leo beranjak meninggalkan balkon dannpergi menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya.

---

Keputusan Bintang untuk memata-matai gadis itu ternyata tepat. Semenjak matanya menangkap bayang tubuh Arini, jiwanya sudah mengklaim Arini sebagai miliknya. Tak peduli bahwa Arini masih keponakannya. Jiwanya sudah mengakui bahwa gadis kecil itu miliknya. Apakah dia seorang pedofilia? Entahlah. Bintang tak mau tau. Karena di matanya, Arini seorang gadis yang matang.

Ketika pagi tadi mata-mata yang diutusnya melaporkan bahwa ada aktifitas yang mencurigakan dari tempat Arini tinggal, Bintang menyuruhnya untuk terus mengikuti kemanapun mereka pergi. Dan ketika mendapatkan kiriman foto Arini berada diatas brankar dengan kondisi yang menyedihkan, hatinya ikut sakit.
Dan menginginkan Arini untuk dirawat ditempatnya. Karena tak mungkin juga dirinya akan dengan senantiasa bebas menjenguk gadis itu di tempat penjaga Jared berkeliaran.

Sehingga jalan satu-satunya adalah membawa gadis itu pergi dari sana dan membawanya mendekat. Bintang tersenyum saat melihat Arini tertidur dengan pulas. Bintang beranjak mendekati jendela dan melihat pemandangan diluar sangat indah. Tempat yang sesuai untuk seseorang yang sedang sakit.

Tapi kemudian rahangnya mengeras saat mengingat laporan kesehatan gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi kemudian rahangnya mengeras saat mengingat laporan kesehatan gadis itu. Gadisnya baru saja keguguran. Tangannya mengepal hingga memutih. Dirinya berjanji akan memberi pelajaran pada laki-laki yang sudah membuat Arini hancur.

Tapi itu bisa menunggu, pikir Bintang. Yang terpenting saat ini dirinya akan merawat Arini dengan sebaiknya. Bintang berbalik dan melihat Arini tertidur dengan selang infus yang menempel. Berjalan mendekati gadis itu lalu duduk disampingnya. Membelai rambutnya yang halus terurai di sekitar bantal. Mengambilnya sebagian dan mencium wanginya. Bintang memejamkan mata. Bahkan hanya dengan mencium harum rambutnya, kelelakiannya berdiri.

Uncle Long LegsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang