7 tahun yang lalu,
"Maafkan kami tuan, kami tidak bisa membayarnya. Putri kami sedang sakit sehingga membutuhkan biaya dan itu membuat kami tidak bisa mengembalikan uang anda."
"Lalu, apa yang akan kau berikan sebagai ganti pembayaranmu?"
"Kami tidak memiliki apa-apa lagi selain putri kami satu-satunya tuan. Tidak ada yang bisa kami berikan. Rumah dan kekayaan kami lainnya telah habis untuk pembiayaannya. Maafkan kami tuan. Beri kami waktu untuk mengembalikan uang anda."
"Bukankah kau punya seorang putri lagi?"
"Ah... I..itu..."
"Maka berikan satu putrimu padaku untuk menebus hutang-hutang mu."
"Tid...tidak mungkin tuan. Ambil nyawa kami sebagai ganti hutang kami tuan. Tapi, jangan sakiti putri kami. Hanya dia yang menjadi penguat kami dan hanya dia yang saat ini menjadi tulang punggung kami. Sementara keadaan saya masih belum memungkinkan karena kecelakaan itu. Saya mohon tuan."
"Aku tidak mendengar kata tidak."
Lebih sakit dari sekedar mendengar kematian putrinya. Putri satu-satunya yang mampu membuatnya bertahan hidup harus direnggut oleh orang yang telah memberikan pinjaman besar untuknya. Semua rencana pembangunan perusahaan yang semula akan dilakukan agar perusahaannya semakin luas harus hancur karena kecelakaan. Merenggut nyawa istrinya dan mengakibatkan dirinya sendiri patah tulang, selain itu putri bungsunya mengalami gegar otak. Membuat rencana yang disusun rapi telah hancur berantakan. Dan kini putri sulungnya yang menjadi tumpuan hidupnya akan diambil oleh pimpinan dunia hitam dimana dirinya telah meminjam uang dalam jumlah besar. Seharusnya dari awal dia mendengarkan kata-kata istrinya untuk tak meminjam uang pada orang itu. Tapi ambisi yang besar membutakan mata hatinya. Dan dengan optimis mengambil pinjaman.
Hari ini,
"Bagaimana keadaan Eun Ae? Apakah dia sudah mendapatkan donornya?"
Seorang laki-laki tua yang duduk di atas kursi rodanya mendekati putrinya yang sedang duduk bersimpuh di tengah ruangan dan menundukkan kepalanya. Mendengat suara ayahnya, seorang gadis cantik dengan mata yang lebar dan pipi kemerahan menoleh ke arah ayahnya datang. Menggelengkan kepalanya lemah. Pria tua itu mendengus pelan.
"Semua karena kesalahanku nak. Seharusnya aku tidak tamak dan serakah. Membuatmu berada di tengah kesulitan seperti ini."
Gadis itu mendekati ayahnya dan berlutut didepannya.
"Tidak ayah. Tidak ada yang harus disalahkan. Semua sudah terjadi. Dan aku senang mendapatkan Eun Ae dalam hidupku. Ayah tidak perlu memikirkan masa lalu.""Apakah tidak sebaiknya kau mendatanginya dan meminta bantuannya? Karena dia adalah ayah-"
"Tidak ayah! Tidak mungkin! Aku tidak mau bertemu laki-laki jahat itu! Dan bagaimana jika dia mengambil putriku? Aku tidak mau menanggung resiko dengan mengatakan bahwa aku mendapatkan anak darinya. Aku tidak mau berpisah dengan Eun Ae."
Gadis itu membulatkan matanya. Merah pipinya menjalar ke seluruh wajahnya dan membuatnya semakin terlihat cantik. Dengan kulit putih bak porselen dan mata bulat sempurna, kecantikannya bak boneka.
Ayahnya menepuk-nepuk punggung tangannya dan menganggukkan kepalanya.
"Baiklah... Baiklah... Aku mengerti. Kalau begitu istirahatlah. Kau pasti kecapekan."Gadis itu menganggukkan kepalanya dan beranjak menuju kamarnya. Merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya, teringat kejadian dimana dirinya dibawa paksa oleh sekelompok geng mafia hitam. Mengatakan bahwa ayahnya memiliki hutang yang sangat besar namun tak bisa membayarnya. Masa depan yang dijaganya sedemikian rupa, harus direnggut dengan paksa dibawah pengaruh obat pembangkit gairah. Teringat mata tajam dengan wajah rupawan. Pria tampan namun berhati iblis. Gadis itu pun tertidur dibawah impian masa lalu yang membentuk bagaimana putrinya lahir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Long Legs
General FictionBeberapa bab terakhir sudah mulai di un-publish ya mulai hari ini sampai e-book nya terbit. Ingin tahu lanjutannya, tunggu e-book nya dan masukin ke koleksi mu.. Terima kasih... :) Apa yang akan kau lakukan saat kau tau bahwa orang yang selama ini m...