52

5.7K 289 25
                                    

Another hot part.

Kipas...kipas...

Ingat... Untuk umur 21+ atau sudah menikah ya...
Ke-baper-an ditanggung pembaca ya... Hahaha

Love and hug from Arsha's mom.

Btw, saat baca ini, bisakah kalian menikmatinya sambil mendengarkan lagu
"On My Way by Alan Walker." ?
***

Leo bergerak ke samping tubuh Arini dan terlentang di sampingnya dengan penuh peluh. Leo menghindarkan tubuhnya yang kuat dari atas tubuh Arini yang rapuh dan lembut. Menoleh ke arah Arini dan tersenyum lebar. Percintaannya sungguh terasa liar dan hebat.

Sudah terlalu lama dirinya tak menikmati keindahan bercinta seperti ini. Tubuhnya bergerak menyamping menghadap ke tubuh Arini yang terlihat mengkilat karena keringat. Menyangga kepalanya dengan tangannya, sikunya melawan ranjang. Tangannya bergerak membelai tubuh lembut dihadapannya yang menyisakan bau percintaan yang pekat.

Dengan nafas yang terengah-engah, Arini membuka matanya dan menoleh ke arah Leo. Jemari Leo bergerak membelai rahangnya. Arini tersenyum. Dengan mata yang terbuka dan tertutup secara konstan, Arini merasakan belaiannya.

"Aku harus segera pergi sebelum Karherine menyadari aku tak juga kembali." Kata Arini perlahan. Leo mengangkat alisnya.

"Secepat itu? Tidak Arini, aku ingin kamu disini dulu..." Leo merajuk sambil memainkan belaian rambut Arini yang tergerai lepas di ranjang. Arini tertawa kecil melihat Leo yang seperti anak kecil.

"Tapi aku sudah terlalu lama diluar Leo... Aku takut Katherine mencariku..." Arini menyentuh rahang Leo dan membelainya. Leo memejamkan matanya.

"Aku berharap ini bukan mimpi Arini. Kau disini bersamaku dan bercinta dengan liar..." Leo tersenyum jail. Arini merasa malu. Lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ini nyata Leo." Kata Arini dibalik telapak tangannya yang masih menyembunyikan wajahnya.

Leo bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap Arini. Membuka kedua tangan Arini dari wajahnya.

"Jangan ditutupi, please... Aku masih ingin menikmati wajahmu yang terlihat semakin cantik setelah percintaan ini"

"Cukup Leo, jangan lagi menggodaku..." Leo tertawa kecil melihat rona wajah Arini yang memerah.

Leo membuka selimut yang menutupi tubuh keduanya, Arini melotot. Terlihat kilatan nakal menyala di matanya, Leo mengambil posisi diatasnya dan mendekatkan wajahnya ke leher Arini. Menghirup bau harum dari tubuh gadis itu. Terkena keringat, baunya semakin tajam dan memenuhi ruangan.

"Ah... Leo... Aku harus kembali..." Arini mencoba mendorong dada Leo yang menghimpit tubuhnya. Tapi Leo menarik pergelangan tangannya dan membawanya ke atas. Masih dalam posisi dirinya menelungkup di atas tubuh gadis itu.

Menjilati kelembaban Arini di lehernya, beranjak kedepan.

"Aaahh... Leooo... Jangan lagiii..."

Arini menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Gairahnya kembali mendidih. Buaian Leo pada kedua puncak dadanya membuatnya menggelinjang. Dan Leo pun sepertinya kembali bergairah, terbukti adanya bukti gairah Leo dibawah sana menusuk perutnya.

Leo mencengkram kedua pergelangan tangannya di atas kepala menjadi satu. Menahan tangannya agar tidak mendorong dirinya menjauh. Sementara tangan lainnya menyentuh puncak gairah dan menyentilnya. Mulutnya menghisap dengan keras dan menggigitnya dalam sekali sentakan. Arini memekik. Tapi kenikmatan kemudian dia rasakan.

Uncle Long LegsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang