32

5.6K 239 2
                                    

Memikirkan sebuah ide cerita yang bersambung sangat sulit sekali didapat. Dengan beberapa kali revisi ini dan itu, akhirnya dapat cerita yang kita mau dengan alur yang kita inginkan.
Jadi buat kalian para adik dan kakak bahkan emak2 seperti saya, sudah mau membaca cerita saya, itu sudah merupakan kebanggaan tersendiri buat saya karena ternyata saya yang hanya emak2 beranak dua ini bisa memberikan cerita yang sanggup dinikmati.
Dan tanpa mengurangi hormat saya buat kalian yang sudah mau membaca cerita ini, tolong... Jangan di copy paste atau di plagiat ya...
Baca aja tanpa sebuah bintang maupun komen, saya udah senang.
So...thank you...

Love n hug from Arsha's mom...
***

Arini mengedipkan matanya. Melupakan niatnya semula untuk membersihkan noda yang ada di kaosnya. Katherine mendekati Arini dan menyentuh lengannya.

"Kau mengenalnya Arini?" Tanya Katherine melihat ekspresi wanita berambut pirang yang berdiri di depannya. Karena ekspresi wanita itu menandakan bahwa dia mengenal Arini.

Arini menoleh ke arah Katherine. Menggeleng perlahan dan menatap lagi ke arah wanita itu.

"Anda mengenal teman saya?" Tanya Katherine tanpa repot-repot menggunakan bahasa Inggris. Karena yang mengenal Arini pastinya bisa berbahasa Indonesia.

"Ah... Ya.. maaf aku kurang sopan. Aku mengenalnya, tentu saja. Karena... Karena... Temanku sering menceritakan temanmu ini." Kata wanita itu sambil tersenyum manis.

"Oh..ya? Lalu.. siapa teman anda?" Tanya Katherine. Arini hanya menatap wanita itu dengan tanda tanya.

"Eemmm... Leo..." Kata wanita itu sambil tersenyum miring. Arini membelalakkan matanya. Mendengar nama itu seperti terkena petir di siang hari. Arini menggenggam erat telapaknya. Karena kini Arini mengingat sosok wanita didepannya. Wanita yang saat itu dilihatnya berada dalam satu kendaraan dengan Leo sepulangnya mereka dari wisata bersama.

Arini segera membalik tubuhnya lalu mengambil tasnya yang sebelumnya berada di atas meja dan menarik Katherine pergi tanpa kata dari hadapan wanita itu. Katherine yang mendapat tarikan tiba-tiba dari Arini merasa terkejut. Memandang ke arah Arini dan wanita itu bergantian sambil berlalu dari tempat itu.

Arini menarik nafasnya dengan cepat. Jantungnya berdebar dengan kencang. Katherine yang baru saja masuk ke dalam mobil langsung menghadapkan tubuhnya ke arah Arini.

"Hei... Hei... Kau kenapa? Kau kenal wanita itu? Yang dimaksud wanita itu Leo itu adalah atasanmu? Benar Arini?" Tanya Katherine beruntun.

Melihat Arini memegang dadanya yang naik dan turun dengan cepat membuat Katherine mengambil botol minuman untuk diberikan kepada Arini. Arini mengambilnya dan meneguknya. Seteleh beberapa lama, Arini menoleh ke arah Katherine.

"Wanita itu... Dia... Wanita...yang berada di dalam mobil Leo saat kami pulang dari puncak dan... Wanita...yang sama yang mengangkat telpon saat aku menghubungi paman kaki panjang... Suaranya sama dengan suara wanita itu. Jadi, aku yakin... Bahwa mereka wanita yang sama..." Kata Arini terengah-engah setelah mencoba menetralkan nafasnya walau debaran itu masih ada.

Katherine ternganga.
"Hah? Betul itu? Tapi, bagaimana wanita itu ada disini?"

Arini mengangguk dan tak lama menggelengkan kepalanya perlahan.

"Baiklah... Kalau begitu, kita pulang saja. Hari ini cukup disini." Katherine menghidupkan mobilnya dan melaju perlahan keluar dari area parkir.

"Tapi... Bagaimana acaramu untuk cari gaun Kath? Kau bahkan belum menemukan sebuah gaun pun..." Tanya Arini menatap ke arah Katherine.

Uncle Long LegsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang