50

5.5K 282 20
                                    

Masih ada yang menunggu kelanjutan cerita ini??

Happy reading...

Love and hug from Arsha's mom ^_^

***

"Tanpa disadari orang-orang Corazon dan pamanmu, suamiku menemukan jejak keluargamu. Saat itu kau sudah besar dan sekolah. Orang suruhan suamiku mendatangi keluargamu untuk menyerahkanmu. Kau adalah kunci dari semua yang terjadi, kami tidak ingin menyakitimu. Tapi kedua orang tuamu yang sudah diberi amanat oleh ibu Jared, nenekmu. Tidak mau menyerahkanmu pada kami. Mereka berfikir bahwa suamiku akan mencelakaimu. Memang... Suamiku bukan orang yang lemah lembut. Dia seperti Leo. Aura mereka berdua sama. Mengintimidasi kata para teman dan saudara kami." Nyonya Talitha tertawa kecil saat menceritakan sosok suaminya.

Arini tersenyum dan menundukkan wajahnya. Tentu saja dia tau bagaimana mengintimidasinya aura laki-laki yang kini berada di sebelahnya. Bahkan saat ini aura Leo seakan ingin menelannya hidup-hidup. Arini bergidik merasakannya.

Katherine melihat Arini dan menahan tawanya. Arini melotot melihatnya, seolah mengatakan shut up!.

"Selama berhari-hari kami terus menerus mendatangi rumahmu. Mungkin terdengar ekstrem tapi, kami berusaha keras agar mereka tidak menemukan jejak kami yang telah menemukanmu. Bahkan kami menawarkan banyak uang agar mau menyerahkanmu ke tangan kami. Anggap kami bodoh, tapi kami tak memiliki cara lain. Suamiku mulai mendapat tekanan dari pihak Corazon. Dia berada dalam dilema. Disatu sisi dia tidak ingin mengalami tekanan-tekanan sedangkan disisi yang lain, rasa kemanusiaannya menolak untuk menyerahkanmu pada mereka. Hingga suatu hari, suamiku kembali minum-minum. Menyuruh supir kami pulang, dia menghabiskan waktunya dalam sebuah bar." Nyonya Talitha terisak. Katherine yang berada di sebelahnya mengulurkan tangannya dan menggenggam telapak tangannya.

Leo berdiri dan beranjak duduk di sebelah ibunya dan memegang bahunya. Nyonya Talitha mendongak dan tersenyum mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Menepuk punggung telapak putranya perlahan. Leo tersenyum menguatkan.

Arini menunduk melihatnya, merasakan kesedihan yang diungkapkan nyonya Talitha.

"Saat itu aku dirumah sedang menemani Leo yang sedang sakit, sebuah panggilan terdengar dari telepon rumah kami. Seseorang dari rumah sakit mengabarkan bahwa suamiku mengalami kecelakaan. Dan aku baru tau sesudahnya kalau dia menabrak sebuah tiang lalu lintas dan mengakibatkan kecelakaan beruntun. Yang tidak aku sangka adalah, orangtua mu turut menjadi korbannya. Aku menyesal Arini. Sangat menyesal atas kejadian itu. Aku tidak tau bagaimana itu terjadi, bagaimana mereka ada disana? Aku hanya menyesal harus terlibat dengan masalah ini. Aku mendatangi kakakmu seminggu setelah kematian orangtuamu. Aku menawarinya tempat tinggal dan hidup bersama kami. Tapi dia menolaknya. Aku mengerti kenapa dia melakukan itu. Lalu aku juga menawarkannya uang untuk biaya hidup kalian. Dan dia juga menolaknya. Gadis yang sangat keras kepala namun tangguh. Aku bersyukur kau mendapatkannya sebagai saudara." Nyonya Talitha tersenyum menatap Arini. Arini balas tersenyum dan mengatakan,
"Ya...aku sangat beruntung. Namun sayang keberuntunganku hanya sesaat." Arini tersenyum getir. Ada rasa bersalah menyelinap dihatinya.

Leo merasa kata-kata itu ditujukan untuknya. Menekan rahangnya, ada rasa sakit yang mengiris batinnya. Rasa itu masih disana. Sakit dan bersalah. Tersimpan erat jauh didalam jiwanya. Menundukkan wajahnya, mengalihkan pandangannya dari Arini. Merasa tidak nyaman, Leo bangkit dan pergi dari tempat itu. Tak sanggup mendengarkan lebih jauh lagi.

Nyonya Talitha, Katherine dan Arini menoleh bersamaan dengan Leo yang melangkah pergi. Nyonya Talitha tau dengan baik betapa putranya sangat menderita.

"Dia kesakitan dan menderita selama kepergian kakakmu. Aku hanya bisa menatapnya dan melihat tanpa bisa melakukan apapun. Anakku, putra kesayanganku yang kubesarkan dengan kasih sayang berubah hancur saat kematian seorang gadis yang baru dikenalnya." Nyonya Talitha menatap sedih punggung Leo yang berjalan menatap ke depan.

Uncle Long LegsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang