20. Tugas pribadi Aldi.

720 67 19
                                    

"Kamu tersenyum aku bahagia, kamu bahagia aku sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tersenyum aku bahagia, kamu bahagia aku sempurna. Sebab? Tidak ada, hanya saja semua yang kamu lakukan berpengaruh padaku." LC

PLAK.

Aldi merasakan pipi kanannya sangat panas. Bahkan ada sedikit bekas cakaran di pipi kanannya.

"Lo bener bener bang*at, untuk sahabat gue. Gue lebih bahagia lo mati daripada harus menikah dihadapan Salsha. Sahabat gak tahu diuntung!"

"Percuma gue sama Bastian mencegah hubungan kalian. Tapi apa? Lo malah lebih milik ular ini daripada Salsha?"

Yang Casie rasakan hanya rasa kesal, marah, ingin memaki dan membunuh.

"BEGO!" Teriak Casie keras tepat di depan muka Aldi.

Aldi menutup matanya, airmatanya jatuh. Aldi membuka matanya dengan mata berkaca kaca.

"Kasih tahu gue, apa yang harus gue lakuin saat Salsha akan terlihat dalam bahaya kalo gue masih tetap dideket dia? Gue emang bodoh ngelakuin ini, tapi harusnya kalian kasih gue dukungan buat ngelewatin ini."

"Gue gak kaya kalian. Disini gue yang berusaha menutupi permasalahan ini sendirian. Dan kalian? Kalian ngelewatin itu berdua. Dan kalian juga saling mendukung. Disini walaupun gue sulit dapet kepercayaan kalian lagi, apa gue masih tetep dipandang salah? Gue harus gimana? Melakukan sedikit kesalahan aja sama aja buat semuanya hancur."

Bastian menatap nanar pada bola mata Aldi. Sahabatnya sedang sangat frustasi.

"Gue tahu, gue tahu apa yang terbaik buat elo. Dan menurut gue, Salsha akan mendapatkan kebahagiaan tanpa elo." Ucap Bastian berusaha membuat suasana menjadi dingin.

"Kalo emang lo masih ingin bahagiain dia. Gue kasih saran, lo jauhin Dilla dan minta maaf sama Salsha. SEKARANG." Saran Bastian memberi tawaran untuk Aldi.

"Maaf Bas, gue udah gak bisa bahagiain dia. Kalo gue masih dideket dia, sama aja gue buat dia gak aman. Maaf, gue gak bisa bareng sama dia lagi." Aldi menunduk, apakah benar ini keputusan mutlaknya?

"Gue sebagai sahabat, bener bener nyesel ngeliat elo yang udah berubah gara gara ular ini. Semoga lo sangat bahagia sama dia. Gue pergi." Pamit Bastian dan menarik Casie pergi menjauhi bandara.

Sahabatnya telah berubah. Dan pengorbanan Bastian dan Casie benar benar sia sia.

Maafin gue Bas, Cas.

"Gue anggep ini keputusan lo, menyetujui pernikahan kita." Ucap Dilla dengan senyum dan tetepan berbinar senang.

"Gue gak akan menikah sama cewek yang enggak gue sayang."

***

"Aldi pulang." Aldi menyeret koper miliknya dengan wajah lesu. Satu tahun terakhir ini, hidupnya seperti mendapatkan tekanan.

Tekanan batin yang membuat Aldi merasa, jika kebahagiaanya hanya sebentar.

Saat membuka pintu rumahnya, Aldi hanya mendapatkan kekosongan. Ruang tamu dan hampir semua ruangan rumahnya mati.

Listik padam, tanpa terkecuali. Tapi lampu depan rumah menyala.

"Ma, pa." Teriak Aldi yang melihat keganjilan dirumahnya itu.

Tapi keadaan rumahnya benar benar hening, tanpa ada jawaban sedikitpun.

Aldi berinisiatif menarik kopernya dan melangkah maju mencari tangga untuk menuju kamarnya.

Baru dua langkah Aldi berjalan, lampu tiba tiba menyala. Dan ada seseorang yang sedang membawa kue tar dengan lilin yang menyala.

21 tahun.

BAGIAN LENGKAP ADA DI 2ND LOVE [LC VERSI 1]

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang