76. UCAPKAN SELAMAT TINGGAL...

726 72 14
                                    

Sebenernya mau update cepet, walaupun belum terget.

Ternyata dihambat mulu gaist, kuota saia habis. Dan baru bisa update sekarang, maaf ya.

Target vote 90, masih🍒

Happy reading👩‍🎓

Hari yang manis, untuk wanitaku yang manis.

"Mau beli apa aja ke sana? Bukanya kemaren udah beli perlengkapan bayi sama mama bunda." Aldi berjalan mendekat pada Salsha yang sedang duduk dengan menikmati acara televisinya.

"Mau beli mainannya, kan kita belum beli. Kemaren juga baru baju cowok, yang cewek kan belum. Masih banyak pokoknya yang harus dibeli."

Aldi menghela nafasnya pelan, benar. Jadi orang tua memang sulit dan merepotkan. "Berangkat jam berapa?"

"Nanti, jam sembilan aja. Aku lagi nonton dulu, kamu kalo gak suka bisa tutup mata." Aldi berdecit. Gimana bisa dia suka, kalau acara televisinya kartun semua.

Aldi berjalan mendekat, dan mengambil paksa makanan ringan yang ada ditangan istrinya. "Makan buah, biar sehat. Jangan makan ciki mulu, kebiasaan banget." Keluh Aldi dan kembali mengambil semua makanan yang sudah Salsha siapkan dari dua jam yang lalu.

"MAU KEMANA?" Tanya Salsha berteriak kesal, dateng dateng rebut makan!

"AMBIL BUAH." Salsha mendelik sebal, dia membanting remot televisinya kesembarang arah. Dan membelakangi acara televisinya.

Sejak hamil, Salsha sangat benci dengan buah.

Setelah Aldi kembali dengan membawa potongan kecil buah semangka, alpukat, apel, dan pisang. Dia sajikan tepat diatas meja kecil depan televisi.

"Makan sayang." Ucap Aldi melembut, dia memang sering marahan jika Aldi memaksa Salsha untuk memakan buah.

Buah saja gak mau makan, gimana sayur. Kemaren malam saja, Aldi mencekoki Salsha dengan sayur buah demi menjaga kesehatan Salsha yang hanya suka dengan makanan yang sangat tidak sehat itu.

"Gak."

"Makan buah aja, lebih sehat. Dikit doang deh, mau yang mana? Coba dilihat dulu, kamu mau yang mana, biar aku suapin." Aldi berusaha membujuk Salsha, walaupun dia juga tahu akhirnya akan seperti apa.

"Gak."

"Sayang, aku ngomongnya baik baik yah. Jadi kamu harus respon baik juga, aku cape maksa kamu terus-terusan."

"Kalo cape ya diem la, kenapa masih ngomong si. Singkirin!" Salsha kesal dengan buah yang masih saja ada didepan meja kecil, didepan wajahnya.

"Makan ya, kalo kamu gak mau makan buah. Gak boleh makan nasi, mau kamu gak makan nasi?" Salsha masih tidak bergeming, dia membelakangi Aldi tidak ingin melirik.

"Sayang."

"Momy."

"Ayo, sayang. Ini demi kebaikan kamu."

Aldi menghela nafas pasrah, percuma juga kalau maksa. Akhir-akhirnya Salsha akan marah padanya hampir dua hari lebih.

Itupun harus pinter-pinter buat ngerayu, kalo dulu Aldi gak main sama Bastian. Mungkin bisa satu bulan, Salsha marah sama Aldi.

"Terserah kamu, terserah. Kamu sebenernya sayang gak si sama mereka, sama baby kita. Percuma juga kalo kamu minta aku selametin mereka sedangkan kamu yang mau bunuh mereka pelan-pelan." Tubuh Salsha menegang saat Aldi berbicara dengan sedikit bentakan.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang