59. GARA GARA PIL KB.

1.1K 117 36
                                    


KECEWA😭

Target tidak terpenuhi, padahal part 57 sampe 100 lebih.

Target vote 95+++, ada kabar gembira di part 60. Penasaran? Dicepetin responnya.

Makin kesini makin berat buat lanjut, kepencet salah, gak dinext pada nungguin, ditungguin sesuai target gak sampe sampe, mau gimana ini😑

HIATUS BENERAN DAH😶

TYPO, GAK SESUAI, ACAK ACAKAN, WARNING. [UDAH BIASA]

Wanita, biasanya manis saat ada maunya. Bahkan dia sering berlagak manis banget karna ngelakuin kesalahan. Dan ini terbukti nyata!


Jam 7 malam, Salsha masih bergerak gelisah. Entak kenapa pesan yang Aldi terima membuatnya uring uringan, dia pusing.

Sedangkan Aldi, masih saja berlagak manja. Aldi bergelayut bak hewan koala yang membuat Salsha kembali mendengus sebal.

"Yang, bisa geseran dikit gak? Risih tahu." Salsha mendorong Aldi, dan sesekali mendelik sebal.

Pasalnya Aldi terus saja mengendus ngendus lehernya dan sesekali tangan nakalnya menggerayangi tubuh dalamnya. Tangannya memasuki kaosnya dan mulai menari nari seenaknya.

"Masa kamu masih gak peka si, ayok dong aku mau minta jatah." Aldi mengerucutkan bibirnya, dia menginginkan lagi. Sore saja Aldi masih tidak puas.

Tubuh istrinya membuat Aldi tidak tahan, dunianya seakan selalu ketagihan jika nerusuran dengan Salsha.

"Tadi sore udah yang, jangan sering sering." Tolak Salsha harus, dia mengelus pelan rambut Aldi yang sekarang sedang berusaha menjadikan paha Salsha sebagai bantalnya.

"Aku tuh heran, kenapa kamu gak hamil hamil. Kita sering begituan tapi siklus datang bulan kamu masih aja lancar. Kenapa si?" Salsha tertegun, dia lupa tidak memberitahu suaminya.

"Emmm itu, aku--" Salsha bingung menjawabnya, haruskan dia jujur?

"Aku tahu ya kalo kamu itu subur, saking suburnya kamu halangan aja tepat waktu banget." Ucap Aldi menatap Salsha bingung, sampai sedetail itukah Aldi mengetahui tentang istrinya.

"Kamu jangan marah ya, aku mau ngasih tahu kamu. Tapi takut kamu marah." Salsha berbicara sebisa mungkin sabar dan tidak ingin membuat Aldi marah.

Salsha merubah duduknya dan meminta Aldi untuj duduk, dia mencium bibir suaminya dengan lebut, dan membangunkan sesuatu dibawah sana.

"Kamu mau ngomong apa hem? Jangan bersikap manis kalo ujung ujungnya kamu buat aku marah." Aldi membuang wajahnya tidak ingin melihat Salsha.

Dia melepas tangkupan tangan diwajahnya, Aldi berusaha untuk bijak.

Salsha memeluk Aldi, dan menghirup parfum malam kekasihnya. Dia mencium tengkuk suaminya dan mulai meraba dada bidang yang selalu saja membuatnya nyaman.

Sedikit mengalihkan tanda marahnya sebelum semuanya terbongkar dan Aldi marah besar.

Dinding perlindungan Aldi mulai goyah, Aldi menangkup wajah Salsha dan melumatnya ganas tak mengijinkan Salsha untuk bernafas barang satu menitpun.

Aldi baru memberi seling waktu bernafas ketika dia merasa puas, Salsha yang merasa menang tersenyum. Kemudian dia memainkan rahang Aldi dan mulai menciuminya.

Percayalah, Salsha melakukan ini hanya untuk mengecoh.

"Ngomong, ada apa?" Ucap Aldi melembut, dia masih mengendus ngendus leher Salsha.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang