Hai🙂
Gue kembali membawa drama baru wkwk
Respon ya, gue tahu kalian baca tapi ada banyak juga yang gak menghargai gue dengan vote.
Gue gak mewajibkan kalian buat vote kok, seenggaknya kalian mengerti, dan tahu diri kalo baca cerita di aplikasi WATTPAD itu GERATIS!!
So, apa sulitnya menghargai?
SATU VOTE SAMA BERHARGANYA DENGAN SATU DUKUNGAN.
Kalo kalian rajin vote kalian akan tahu seberapa senengnya part selanjutnya dinext dengan adanya partisipasinya kalian ngasih gue satu vote.
Satu orang satu vote, menurut gue itu membuktikan jika satu orang menghargai gue sebagai penulis.
Mungkin aja, gue nulis, dapetin feel, dan ngeditin typo dengan tangan yang agak kesemutan.
Kalian baca 5 menit, gue ngumpulin ide 5 hari.
Kalian baca 5 menit, gue nulis 2 jam udah ples sama ngedit.
Kalian baca 5 menit, gua gak dapet upah nulis dari kalian?
Seenggaknya, kalian bisa beri gue masukan kalo menurut kalian bagian ini kurang ngena.
Gue suka kalian baca, gue suka kalian komen, gue suka kalian vote.
TAPI GUE GAK SUKA KALIAN GAK MENGHARGAI PENULIS YANG UDAH CAPE-CAPE NULIS TANPA DAPET RESPON LEBIH.
Kalian, mungkin cuma baca doang untuk sekarang, buat para pembaca baru dan penulis pemula.
Tapi tenang, saat kalian pengen belajar nulis dan respon mereka sedikit jangan salahkan karya kalian.
Mungkin itu KARMA, gue juga tahu diri gak banyak respon karna gue pernah gak aktif di WATTPAD dan buat pembaca gue cape nunggu, dan merasa diphpin.
Tapi, inget satu hal.
PEMBACA SETIA MASIH AKAN TETEP BACA DAN SEKEDAR MEMBERI APRESIASI DENGAN MENDUKUNG ATAU MEMBERI VOTE SEBAGAI RASA TERIMA KASIH, KARNA PENULISNYA MASIH MAU MELANJUTKAN CERITA YANG UDAH SEMPET DIA BACA DARI AWAL SAMPAI SEKARANG.
DAN PEMBACA SETIA JUGA AKAN MIKIR, MENULIS, DAN MENUANGKAN IDE KEDALAM TULISAN TAK SEMUDAH MEMBACA DAN BERKHAYAL.
PAHAM?
🙄🙄🙄😏
Congratulations to read, thank you and sorry :)
Nyawa dibalas dengan nyawa, gue kehilangan adik sekaligus pacar gue. Jadi, biar impas. Lo kehilangan bayi lo keduanya, kapanpun waktu itu ada.
Aldi terus berlari dikeramaian manusia yang sangat tidak sabar dijalan yang sangat macet dan terik matahari yang membuat peluh Aldi terus menetes dengan darah dipunggungnya yang terus menetes dan meninggalkan teteaan demi tetesan disetiap langkah lemahnya.
Dada Aldi kian perih saat melihat Salsha yang sama mengenaskannya, dari pangkal pahanya mengeluarkan darah sama banyaknya dengannya.
Dengan wajah yang sudah lebih pucat dari Aldi, Salsha sudah tergeletak lemas dipelukannya dengan darah yang mengalir deras, dengan wajah yang semakin memucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMIT COMFORT [END]
Roman d'amourPart 51 sampai part 99 dengan tambahan Epilog, secepatnya terselesaikan. Mengandung unsur DEWASA, WARNING, dan bukan koleksi anak anak. Kehidupan Aldi dan juga Salsha berubah drastis dari saat mereka berpacaran, menjalin hubungan menjadi sepasang ke...