65. HAMIL ATAU KERACUNAN?

834 103 35
                                    


Vote kalo ada alasan, jadi jangan vote jika kalian gak punya alasan🤗

Berani?

Kuy, gak akan pasang target lagi kalo respon kalian makin dikit😓

Senyumin aja, ye gak🤣

Perbedaan antara rindu dan kangen. Saat rindu datang, rasanya sangat gelisah dan menyesakan hati. Tapi saat rasa kangen datang, obatnya hanya pertemuan.

"Apa?" Tanya Bastian yang masih fokus pada ponselnya, dia tersambung pada Aldi.

Karna satu minggu lagi, perkiraan anaknya akan lahir. Mereka berdua sama sekali tidak melakukan USG, mereka hanya kontrol kesehatan tanpa penasaran anak mereka laki laki atau perempuan. Princes atau jagoan.

"...."

"Lo bos nya, tapi lo gak bisa ngurus kantor lo sendiri. Gue cuma cuti satu bulan Al, jangan egois deh, lama-lama gue keluar juga dari perusahaan lo." Ucap Bastian kesal, sumpah demi apapun. Dia merasa dipermainkan, walaupun semua tanggung jawab Bastian limpahkan pada Aldi, dia juga masih kontrol kok sesekali.

"..."

"Sumpah demi apapun, gue bakal resign kalo lo gak izinin gue cuti satu bulan. Jangan egois, gue bakal lebih milih keluarga dari pada gaji dari lo, kesel gue lama-lama ngomong sama lo."

"..."

"BANGSAT, lo bubarin aja perusahaaan lo yang punya gak mau urus. Gila!" Bentak Bastian kesal dengan sifat bosy Aldi yang sangat ingin mau sendiri.

Dikira yang punya istri dia doang apa, ini istrinya juga mau lahiran. Tapi dia tetep aja egois maunya dilayanin mulu.

"...."

"Gue aduin papa, baru tahu rasa lo!" Ancam Bastian yang membuat suara disebrang sana kicep dengan sendirinya.

"..."

"Eh anjing. Minta gue ledakin kepala lo apa hah, gue gak mau dengerin lo lagi. Mau ngomong sendiri apa gue aduin sama papa."

"..."

"Nah, bagus." Bastian melempar ponselnya safa didekat meja kecil dibalkonnya.

Pagi ini, dia merasa sangat kesal. Berbicara pada Aldi membuat nafsu makannya membanyak, belum lagi Casie belum bangun.

Saat hamil, dia sangat malas mandi, bangun juga selalu siang, cenderung cuek, cengeng, ya masih banyak lagi la.

Bastian berjalan masuk menuju kamar mereka, tanpa menggangu tidur Casie dia menyahut handuk untuk mandi.

Selang beberapa menit, dia sudah rapi dengan pakaian santainya. Kemudian dia berjalan mendekat ke arah ranjang, berniat membangunkan istri dan anaknya itu.

Bastian terkekeh, sungguh dia sangat bahagia. Sebentar lagi dia akan menjadi dady, membayangkan saja Bastian sudah jingkrak-jingkak gimana kalo udah megang bayi mereka.

Dengan hati-hati, Bastian menyisihkan anak rambut Casie. Jika sedang tidur, Casie sangat tenang. Wajahnya tampak bersinar dengan anggun, Bastian membelai wajahnya dan mencium pipi kanan Casie.

"Bangun, yang. Udah siang banget ini." Ucap Bastian berusaha membangunkan istri dari anak anaknya itu.

"Nanti aja." Casie kemudian memutar posisi tidurnya menghadap pada Bastian, dia masih enggan membuka matanya. Casie buat tangan suaminya sebagai bantal, Bastian yang mendapat perilakuan seperti itu hanya tersenyum.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang