"Tapi suami saya tidak kenapa kenapa kan sus?" Tanya Melina yang masih tidak percaya dengan kondisi suaminya, jika belum melihat pasti dia tidak akan merasa lega.
"Enggak kok bu, hanya keretakan dibagian tulang belakangnya saja. Jadi ibu gak usah khawatir." Jawab suster tadi dengan tersenyum manis, entah kenapa suster tadi menatap mama dengan tatapan memuja.
Melina menghela nafas lega, setidaknya tuhan masih baik padanya.
Tiba tiba pintu ruang rawat mama terbuka dengan tergesa gesa, Salsha yang membukanya. Melina melihat hal itu sempat kaget, mama juga melihat Aldi yang berjalan dibelakang Salsha.
Ini mamanya Aldi, kenapa Salsha yang khawatir banget?
"Ya ampun, mama. Aku takut banget pas dapet kabar tentang mama." Salsha langsung berjalan memeluk mamanya, melihat mama sedang duduk dan berbicara dengan suster tadi rasa takut Aldi benar benar hilang.
Seperti ada barang yang sedang Aldi pikul namun dengan cepat ada yang mengambilnya.
Melihat kedekatan mama dan kekasihnya Aldi tersenyum senang, belum juga nikah udah lengket gini. Gimana kalo udah nikah coba.
"Papa dimana ma?" Tanya Aldi menghilangkan suasana adu kangen antara Salsha dengan mamanya.
"Di lantai atas, mama juga belum tahu. Ayo kita cek bareng bareng." Jawab Mama dan langsung ingin berjalan untuk mengecek keadaan suaminya.
"Mama bisa jalan?" Tanya Salsha yang memegangi mama Aldi takut mamanya jatuh. Perhatian bat dah.
"Bisa sayang, mama gak papa. Cuma lecet aja, yuk." Dan sekarang mama yang menggandeng tangan Salsha dan juga Aldi secara bersamaan.
Suater yang melihat keluarga sebahagia tadi hanya bisa berharap jika dia mendapatkan layaknya seperti Salsha.
Pacar tampan, mertua baik. Apa lagi yang dia butuhkan lagi selain itu?
*****
"Kenapa papa gak bilang sama Aldi, Aldi kan bisa bayar orang untuk mecahin kasus kaya gitu." Omel Aldi yang baru saja mendengarkan orang tua mereka.
Pasalanya mereka berdua orang tua Aldi maksudnya, mendapatkan aksi teror sudah hampir 2 minggu yang lalu. Dan mama sudah keluar masuk rumah sakit 3 kali dalam 2 minggu ini.
"Papa cuma takut kamu gak konsen sama pekerjaan dikantor, makanya mama sama papa diemin dulu. Tapi pas tadi sore mama baru aja keluar dari rumah sakit ini, tiba tiba aja ada yang mau nabrak mama sama papa." Cerita papa pada putranya, paslanya jika Papa bercerita jauh jauh hari, akan membuat masalah kembali rumit.
"Itu namanya keterlaluan, kalo kalian dapet yang lebih jauh dari ini mama sama papa tetep gak mau mementingkan keselamatan kalian berdua? Aldi juga berhak tahu ma pa. Aldi juga khawatir sama kalian berdua." Ucap Aldi yang sudah berani mengomeli orang tuanya sendiri.
Sebenarnya Aldi tidak mengomeli mereka, hanya saja Aldi mengutarakan isi hatinya. Walaupun ucapannya saja yang agak salah.
Salsha mengelus punggung belakang Aldi, membuat Aldi paham jika mulutnya sudah salah bicara.
Aldi kemudian menatap kedua orang tuanya yang sudah menunduk takut.
"Maafin Aldi ma pa, Aldi kelepasan. Aldi cuma gak mau terjadi apa apa sama kalian. Aldi takut terjadi yang gak Aldi mau menimpa mama sama papa." Dan sekarang Aldi menunduk menyesal.
Salsha tersenyum, ternyata Aldi sangat menyayangi keluarganya.
Papa menarik Aldi untuk memeluknya, ternyata putranya sudah sangat dewasa dan mengkhawatirkan orang tuanya.
"Papa bangga sama kamu." Puji Dirga tersenyum, bibit unggul Dirga memang layak disebut unggul. Karna melahirkan sosok Aldi yang sangat lembut dan juga penyayang.
BAGIAN LENGKAPNYA ADA DI 2ND LOVE [LC VERSI 1]
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMIT COMFORT [END]
RomansaPart 51 sampai part 99 dengan tambahan Epilog, secepatnya terselesaikan. Mengandung unsur DEWASA, WARNING, dan bukan koleksi anak anak. Kehidupan Aldi dan juga Salsha berubah drastis dari saat mereka berpacaran, menjalin hubungan menjadi sepasang ke...