Maaf lama banget ya,
Gue bingung nukis part ini, dan jadilah uni.
Gaje si, awalnya karna gue nulisnya gak sekalian jadi.
So, thanks vote kemaren😊😚😚
.
.
.Deru nafas seseorang yang sedang terbaring dibankar rumah sakit, terdengar begitu merdu. Aldi, dia sedang tertidur dengan wajah yang sangat polos.
Karna aksi arnakisnya, Aldi sempat drop dan pingsan saat dokter menyatakan jika Salsha meninggal dunia.
Iya, itu yang dia dapat saat dengan tubuh yang benar benar sangat menyakitkan, membuatnya tidak bisa menerima kenyataan.
Dia tidak bisa hidup tanpa, tidak akan.
"Aws." Ringis Aldi dengan menempelkan tangan kanan pada keoalanya,yang tanoa sadar sudah ada infus ditangannya.
Dia sedikit menetralkan netra matanya, dan membuka matanya sedikit sakit saat bertatapan langsung dengan lampu cerah denģan atao berwarna putih.
"Sudah, bangun?" Tanya mamanya yang tiba tiba beranjak dari duduknya, dan berjalan mendekat pada ranjang dimana putra dirawat.
Aldi hanya mengangguk dan mengurut kecil kepalanya, entah apa yang membuatnya merasakan pusing yang sangat berat.
Yang Aldi ingat, dokter itu meminta maaf padanya, sebelihnya dia tidak ingat.
"Ma, Salsha. Mana Salsha ma, mana anak Aldi, mana mereka semua, aduh." Ucap Aldi oanis dengan diakhiri yang Aldi terbangun dengan ringisan.
"Stt, diem. Kamu jangan banyak bergerak dulu, nanti jahitan dipunggung kamu kebuka lebuh parah, mama gak mau itu terjadi. Mama udah panik babget saat kalian berdua pingsan, bunda Salsha bahkan ikut pingsan. Mama pusing Aldi."
Aldi terdiam, dia kembali menidurkan tubuhnya, dua memalingkan wajahnya pada arah lain.
Kenapa mamanya memarahinya?
Tanoa sadar, airmata menetes melewati mata kiri lebih dulu, begiru deras dari mata Aldi.
Soapa sangka, jika Aldi akan selemah ini, siapa yang tahu jika seorang Aldi yang tegas bisa selemah ini.
"Hiks.. ma, Aldi gak mau semua ini ma. Aldi gak bisa hidup tanpa Salsha, gak mau. Aldi maunya kita berempat bareng, itu aja. Gak mau yang ini." Rengek Aldi yang terus menangis, suara Aldi seperti seorang anak kecil saat didengar.
Mamanya juga ikut meneteskan airmatanya, dia menatap nanar putranya yang sedang drop ini. Dia juga tidak ingin melihat singanya lemah, orang tua mana yang mau meluhat anaknya lemah?
"Sstt. Udah sayang, ini memang takdir tuhan. Tuhan tahu mana yang terbaik buat kita, kamu gak sendiri, ada mama, ada papa, ada bunda, ada papa, ada semuanya buat kamu sama si kembar."
SELESAI🙂
Segitu aja kah?
Gimana si kak, masa udah lama nunggu tiba2 diendingin gak jelas gini😐
Hey😏
Ini cuma
PRANK😜
😪
Oke lanjut yang sebenarnya.
Hidupku hidupmu, jika kamu terus tidur, siapa penyemangat hidupku.
Bangun oke?
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMIT COMFORT [END]
RomansaPart 51 sampai part 99 dengan tambahan Epilog, secepatnya terselesaikan. Mengandung unsur DEWASA, WARNING, dan bukan koleksi anak anak. Kehidupan Aldi dan juga Salsha berubah drastis dari saat mereka berpacaran, menjalin hubungan menjadi sepasang ke...