57. ALDI YANG BIJAK.

1.2K 119 47
                                    

Target masih 88 ya😂

Dan untuk ini, cuma saya edit setengahnya aja. Jadi tolong hapus ingatan kalian tentang part 57. (FAHRI VS ALDI) Itu saya lagi khilaf.

Kalian boleh main tebak tebakan, kalo perlu KRITIK KARYA SAYA!!!

Akhir akhir ini rasanya, makin hari makin jelek, tak terkendali.

Tolong berikan kritik! Jangan kasih pujian.

TYPO + WARNING!!!
(18+ 1Kata)

Ketika istri berhasil menjahili suaminya.

"Bangsat." Umpat Fahri yang kesal dengan ancamannya yang sama sekali tidak Salsha takutkan.

Dia juga sempat bingung, bagaimana bisa. Fahri yang memang sempat kesal, bahkan ia merasa biasa saja pada Salsha meminta hal lebih bahkan tidak wajar seperti kemarin.

Bahkan, keinginannya bukan untuk menikahi Salsha. Dia hanya ingin melihat mereka yang membuat adiknya pergi cepat darinya tahu, Jika ditinggalkan adalah sakit.

"Apapun yang terjadi, gue gak akan membuat mereka bahagia. Sebelum satu diantara mereka merasakan sakitnya ditinggalkan."

Fahri diam, dia menangis tergugu. Dia sendiri, tidak ada adiknya yang selalu membuatnya marah, tidak ada adiknya yang tertidur lemah diranjangnya.

Tidak ada lagi Fahri yang memaksa adiknya. Dia sendiri, momy dan dady nya tidak ada yang ingin menemaninya.

Dia pergi entah kemana dan meninggalkan Fahri, hanya Fahri. Walaupun Fahran lebih sering di keluarga Argantara. Dia selalu menyempatkan menggoda, membuat marah, dan sesekali tertawa dan menangis bersama.

Inilah kehangatan yang mereka jalin dan buat hanya mereka, satu sama lain. Tidak ada yang tahu selain mereka, orang tua angkat Farhan dan orang tua kandungnya pun sama sekali tidak peduli.

"Keluarga sialan mana yang seperti ini?"

*****

"Sayang, kamu kenapa si? Kok diem mulu. Ada masalah?" Tanya Aldi pada Salsha, dia mengelus perut Salsha dari belakang. Posisi Aldi sedang memeluk Salsha dari belakang, digelapnya malam.

Salsha yang terus saja diam, tidak membuat aldi paham. Jika ada orang yang membuat istrinya menjadi terganggu, Salsha lebih memikirkan orang lain. Bukan hanya dirinya.

Salsha menumpukan tubuhnya melendeh pada tubuh kokoh yang lebih besar darinya.

Entah kenapa ancaman yang Salsha terima memang terlihat biasa saja, dia menyangkal dengan sangat mudah dan pintar.

Tapi banyak sekali masalah yang harus Salsha pikirkan karna ucapan Fahri.

Flashback on

"GILAA!!"

"Gak ada yang gila didunia ini."

"Gue punya suami, yang harus gue jaga perasaannya. Jadi gue mohon jangan ganggu gue lagi."

"Gue nggak ganggu elo, gue cuma mau pertanggung jawaban lo. Apa saat lo tahu kalo Ari kakak lo punya penyakit Lupus,  akan mati dan dia cuma pengen ketemu cewek yang dia suka selama 4 tahun ini tapi orang itu gak mau, walaupun hanya sekedar nengokin dia sebelum dia pergi untuk selamanya." Salsha menunduk. Dia diam membisu.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang