58. PERASAAN SEORANG KAKAK.

1.4K 126 40
                                    


Gue merasa kalo kalian rajin vote, dan bertahap. Jadi target gue tambahin yah. [FEEDBACK]

Target vote 99 😁

Buat kalian yang menunggu, okeh kalian harus siap siap. Suapaya kalian gak  merasa kesel. Kalian siapin minum dulu.

[WARNING] [TYPO] SUDAH MENJADI LANGGANAN.

Cobalah ambil hikmahnya.

Ketika kenikmatan akan datang, namun waktu membuat mereka menjadi terjepit dan merasa lebih dari kata malu.

"Yang, nanti aku jemput kamu ya. Aku jemput kamu agak sorean, jam 4 sore dari kantor. Mama mau ketemu katanya."

"Hm."

"Udah dong yang, tugas istri kan melayani suami. Kok kamu keliatannya gak ikhlas gitu." Ucap Aldi membujuk Salsha supaya berbicara lebih banyak lagi padanya.

Pasalnya Salsha sudah kian kali mendiamkan Aldi, dia hanya menjawab "iya-hm" doang. Bayangin, semua orang juga jesel kalo kalo dijawab cuma segitu.

"Brisik." Sahut Salsha yang masih kesal dengan perihal tadi malam. Bagaimana bisa Salsha mendapat begitu banyak gempuran dari Aldi hingga subuh dan Salsha hanya bisa tidur 2 jam saja.

Bayangin 2 JAM!!!!!

Istri mana yang gak marah kalo dikaya gituin, ISTRI MANA?

Tugas istri juga gak gitu juga kali.

"Pokoknya jangan diemin aku mulu yang, aku gak bisa kalo kamu diemin aku mulu. Kamu marah aku gak bisa maaf, aku ngelakuin kamu karna badan kamu bikin aku gak bisa berhenti." Ucap Aldi berusaha meyakinkan istrinya itu.

"Bisa gak usah bahas lagi gak, panas kupingku." Sambungan telefon terputus karna Salsha sudah sangat kesal.

Mendapat respon seperti tadi, Aldi kembali menelfon istrinya itu. Dia memencet videocall, rasanya Aldi gemas dengan tingkah kekanak kanakan istrinya itu.

"Apa lagi sih, gak usah ganggu. Aku banyak kerjaan." Baru saja terpampang wajahnya, Salsha sudah kembali mengamuk dan mematikan sambungan videocallnya.

Namun Aldi masih tidak tinggal diam, dia menganggil lagi sampai Salsha merasa marah.

"Yang, aku tuh banyak kerjaan. Jangan mulai deh, aku pusing tahu gak si. Ngantuk juga, masih aja jahilin aku. Kamu itu suami apa mantan aku si." Lah, kan kena semprot dia.

"Eh eh yang, jangan dimatiin dulu. Aku lagi dijalan ini, mau ke kantor kamu. Jangan marah dong, tadi tuh aku iseng yang."

"Brisik."

"Sayang, maaf ya. Beneran deh, kemaren tuh aku emang kesel sama kamu gara gara aku grayangi  malah kamu tiba tiba pingsang. Suami mana yang gak panik saat melihat istrinya tiba tibapingsang dipelukannya ssaat suaminya baru pulang kerja?" Ucap Aldi menjelaskan, Salsha terdiam.

Sebenarnya dia juga jahil, namun saat mendapat balasan dari kenakalannya. Salsha juga sedikit kesal dengan Aldi yang tidak mengenal waktu.

Bahkan jam tidurnya hanya Salsha dapat 2 jam. Dan hal itu yang membuatnya tidak ingin diganggu.

"Iya iya. Aku minta maaf."

"Aku tahu aku salah, maafin aku ya. Udah dulu ya, aku matiin dulu telfonnya. Aku mau ke ruangan kamu, jangan cuekin aku lagi." Aldi memberikan ciuman dari jarak jauh.

Sambungan telefon terputus dan meninggalkan Salsha yang menghela nafas lelah, entah kenaoa Aldi sangat sabar menghadapi sifak kekanak kanakan Salsha.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang