LIMIT COMFORT [END]

55. NGAJAK RIBUT ATAU.... ?

55. SUAMI TAKUT ISTRI. (Edit).

Targetnya nambah yak.

Jadi 79 vote.

Kenapa nambahnya 10 vote langsung kak?

Karna gue yakin readers gue bisa. Part 53. MALAM PER... Sampe kok. Dapet 81 malahan.

Selamat hari senin, langsung tercapai hari ini. Siap meluncur deh, banyak bat dah cadangan buat kalian kalo bener bener meluncur sekarang🤣

Siyap.

Eh, Typo banyak, jan lupa😬

Udah bahagia bersama aja, jangan bikin masalah dan menghambat kebahagiaan orang lain.

"Perwaris Argantara membiarkan orang tuanya dibunuh dengan sangat sadis oleh kakak dari anak angkat dari ayahnya. Gila gak tuh, beritanya."

"Brengsek, hidup hidup gue. Gak usah ngungkit apa yang seharusnya gak lo ungkit." Andi sangat kesal dengan perilaku Fahri yang terus saja menyulut emosinya.

Bagaimana tidak, Fahri ke rumahnya hanya untuk memanaskan emosinya. Sebenarnya Andi tidak memiliki emosi yang besar ataupun tempramen. Namun, akhir akhir ini selalu saja Fahri menguji kesabarannya. Hingga Andi semakin kesal, marah dan ingin mencekik leher Fahri.

Sialan.

"Gue ngungkit masa lalu biar lo tahu, yang lo lakuin itu salah. Harusnya lo ambil aja tahta lo, jangan Farhan adik gue. Lo yang mempercepat kematian dari gue bangsat." Ucap Fahri dengan mata berapi api.

"Harusnya lo sadar, lo sendiri yang buat adik lo mati. Kenapa harus gue yang cegah, bukan elo sendiri. Kenapa bukan lo aja yang dikirim Dady lo buat jadi anak angkat, kalo lo bisa cegah dari awal mungkin dia masih hidup."

Entah kenapa Andi dengan gampangnya selalu mebuat marah Fahri terus meningkat, dia selalu bisa memutar balikan fakta yang jelas jelas memang Fahri yang melakukannya.

Namun kata "cegah" selalu saja berakhir sia sia. Adiknya sudah meninggal, bukannya menerima keadaan yang sebenarnya. Justru Fahri terus meneror Andi.

Semua kekuasaan yang dulu Farhan raih begitu gemilah hanya Andi terima dengan cuma cuma. Karna kepergian adiknya. Sebenarnya yang dipermainkan disini Farhan atau dunianya.

"Lo munafik Ndi. Lo selalu hasut adik gue buat melakukan sesuatu yang benar benar sukses. Tapi nyatanya, yang adik gue lakukan dengan kesuksesannya, elo hanya dapetin itu dan nikmatin semuanya. Yang membuat perusahaan ayah lo meningkat adik gue, karna keturunan keluarga lo semuanya bego bego."

"JAGA UCAPAN LO BEDEBAH." Bentak Andi dengan dangat marah, tangannya mengepal kuat, habislah kesabaran Andi.

Harga dirinya sudah dianggap rendah, bahkan di jatuhkan hingga diinjak injak tanpa tersisa.

"MULUT LO LANCANG, TAPI SELAMA INI GUE DIEMIN BUKAN BERARTI GUE ORANG YANG SABAR." Tonjokan mentah Fahri tepis dengan sangat mudah.

"Lo boleh marah sama gue, tapi inget? Urusan gue belum selesai. Harta keluarga Argantara harus jatuh ditangan gue, karna yang membuat perusahaan ini berkembang adik gue. Bukan anak keturunan Argantara."

"Jangan ikut campur urusan gue, gue sendiri yang akan menghancurkan manusia yang telah membuat adik gue pergi dengan tangan gue sendiri. Lo yang menjadi orang pertama sebagai target gue." Tuding Fahri gelap mata. Dia menatap semua orang penuh kebencian.