62. DENDAM MASALALU.

1.2K 111 7
                                    

Pokoknya vote harus rata, semua seratus titik gak pake koma!

Anjir, maksa😂😂

Oke, kenapa gue up semua cerita secara bersamaan? Karna mau pamit gaes.

Udah mau perang menghadapi Ujian Nasional(Sekolah), Kopetensi(Keahlian), Praktek. Ya gitu deh😂, minta doanya yak🤣🤣.

Doain biar dapet nilai sesuai kemampuan, yang lebih cetar deh pokoknya. Mau mogok nulis dulu, tapi tenang. Ada stok, gue diemin bukan berarti gak nulis.

Pokoknya kalo ada sesuatu, kalian boleh chat pribadi aja.

Makasih lah, pokoknya buat kalian semua yang udah pernah pencet, komen, dan suka sama LC.

Gue ingetin lagi. Part 51 keatas udah AREA DEWASA. Jadi jangan heran kalo, ada tulisan nanonano.

Semoga suka, maaf gak sesuai keinginan kalian.

Roda berputar, orang yang pernah nyakitin akan disakitin dihari berikutnya.

Melihat Aldi yang kembali murung, Salsha mengelus wajah suaminya. Salsha tahu benar jika Aldi sangat menginginkannya, namun tubuhnya belum begitu fit.

Salsha mencium bibir suaminya itu dengan lembut, terlihat jelas jika Aldi sangat ingin menginginkan itu.

Saat Salsha menciumnya, Aldi menutup matanya dan menikmati sentuhan Salsha yang begitu membuatnya candu.

Aldi mulai membalas ciumannya dengan lirih, Salsha menyadari itu. Karna saat Aldi tidak sehat, Salsha yakin jika Aldi akan melakukan itu dengan sangat keras dan kasar.

"Aku mau bantu kamu buat lakuin itu, jadi aku harus gimana?" Tanya Salsha yang membuat Aldi seketika tersenyum.

"Kamu diatas, aku dibawah."

Jawabnya cepat, Aldi dengan cepat menanggalkan pakaiannya dan tiduran memposisikan dirinya.

Salsha rasa Aldi sangat gila.

Dengan cepat, tangan Aldi menarik Salsha untuk mencumbunya, mengelus rahangnya dengan pelan mulai membimbing tangan satunya lagi menuju dadanya.

Salsha yang mulai paham, memajukan bibirnya untuk menyatukan bibirnya, Salsha yang memang wajarnya tidak sepenuhnya bisa berciuman mulai belajar melakukannya.

Ya, walaupun terkadang Aldi sering terkekeh.

Kini, keduanya sudah mulai berciuman dengan tergesa gesa. Aldi yang awalnya hanya mendesah ikut menggeram dengan permainan Salsha yang begitu pelan yang menaikan gairah yang dibawah.

Satu tangan Aldi mulai melakukan aktivitas sebagaimana mestinya, keduanya sudah sama sama kepalang tanggung hanya bisa mengeram sama sama.

Tangan Salsha yang sudah mengurun dan melakukan pekerjaannya dibawah sana membuat Aldi terengah engah dan megap megap sulit bernafas.

Salsha merasakan sesuatu ditangannya semakin membesar seperti kayu menjadi bingung, dia mulai menaiki tubuh Aldi yang lemah dibawahnya.

Jujur saja Salsha tidak setuju dengan ini, dia takut jika beban tubuhnya memberatkan Aldi. "Kamu gak papa?" Tanya Aldi yang dengan tiba-tibanya wajahnya memerah.

Salsha bingung, takut jika Aldi tiba-tiba mengeluh pusing lagi. Aldi menjawab dengan gelengan kepala, kemudian dia menyuruh dengan tatapannya untuk lanjut.

Namun saat Salsha ingin melakukan itu lagi, dia teringat sesuatu.

"Yang." Panggil Salsha yang membuat Aldi menengok.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang