23. Ari yang keterlaluan.

482 53 5
                                    


Jika ada seseorang membuat luka padamu. Percayalah, jika akan ada orang baru yang akan datang untuk menyembuhkan luka itu.

Ayo, mulai percayalah pada pacarmu. Dengan begitu hubungan akan semakin lama, mungkin sampai jalan yang paling jauh. LC

23

"Al, jangan ganggu aku. Aku lagi masak nih." Ucap Salsha sedikit menghindar dari pelukan Aldi. Jujur saja jika Aldi tinggal bersama Salsha, sikap manjanya semakin melebar.

Memang si tidak jauh dengan dirinya, tapi Aldi kalau sudah mendapat ciuman dibibir udah gak bisa lepas.

"Aku masih ngantuk yang." Aldi kembali mengeratkan pelukannya. Kedua tangan kekar Aldi, ia lilitkan pada pinggang ramping Salsha. Aldi dempetkan lagi tubuhnya dan sedikit menyandarkan tubuhnya pada tubuh Salsha.

Aldi mencium leher Salsha dengan nafas yang sedikit memburu. Namun nyawanya masih ingin tertidur.

"Aldi, jangan mulai deh." Ucap Salsha kesal. Pasalnya Aldi sudah mulai meninggalkan jejak dilehernya dengan alasan jika Aldi mencintainya. Oh ayolah, apalagi ini.

Mendengar kekesalan kekasihnya, Aldi meninggalkan leher kekasihnya dan memeluk kekasihnya lebih erat. Tangannya ia eluskan pada perut Salsha.

"Mendingan kamu mandi deh, aku lagi masak jadi gak konsentrasi nih. Tangan kamu sama bibir kamu gak bisa dikondisikan. Dimana mana maunya yang menenjurus kesana mulu."

Mendengar protesan dari bibir Salsha, Aldi tidak sama sekali pesuli. "Morning kiss dulu, baru aku mandi." Tawar Aldi yang sudah memonyongkan bibirnya.

"Kalo kamu bilang cuma morning kiss, bisa bisa masakan aku malah gosong nantinya." Salsha tertawa mengingat saat pertama kalinya Salsha memasak diapartemen ini.

Aldi yang katanya sudah kangen banget sama bibir Salsha, meminta jatah kecupan padanya. Dan saat Salsha dengan memasak ayam goreng, Aldi tiba tiba menyaut bibir Salsha, dan ya tentusaja, mereka melakukan kiss itu sedikit lama.

Hingga masakannya jadi gosong, maksudnya.

"Janji deh, kalo yang ini cuma di lumat lumat sedikit aja."

"Gak mau." Tolak Salsha mentah mentah. Namun setelahnya,

"Nanti malem aja." Mendengar jawaban dari Salsha, Aldi langsung berlari kekamar dengan cepat dan memutuskan untuk mandi.

Eh, anjir!

****

"Buruan Al, aku gak betah disini."

Salsha melihat Aldi yang sudah menjadi pusat perhatian disalah satu mall di Indonesia. Salsha merengut sebal karna semua mata, menatap Aldi seolah jika dia merasa lapar.

Kalo lapar tuh makan mbak, bukan liatin pacar saya.

Salsha lihat pada semua cewek dengan tatapan seperti itu.

Namun sebagian besar tak menggubris Salsha sama sekali. Lebih nyaman menatap Aldi, walaupun secara terang terangan. Aldi lebih memilih mengeratkan tangan kanan yang sekarang sedang memeluk pinggang Salsha lebih posesif.

"Udah ya sayang, jangan peduliin mereka. Kamu fokus belanja aja, jangan buat kita bolak balik ke mall ini lagi." Mendengar penuturan kekasihnya Salsha kembali merenggut sebal. Kekasihnya memang benar benar tidak peka.

Aldi kembali mengeratkan pelukannya. Namun sedetik setelahnya, Aldi mensejajarkan tubuhnya dengan Salsha.

"Aku itu gak suka ke sini terus yang, banyak kosekuensinya. Aku yang gak nyaman dan kamu juga yang cemburu." Aldi menghela nafas pelan.

BAGIAN LENGKAPNYA ADA DI 2ND LOVE [LC VERSI 1]

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang