"Simpan di sofa saja." Dan resepsionis tadi patuh dan menurutinya. Keduanya pamit kembali pada posisi kerjanya dan meninggalkan keheningan lagi.
Salsha berjalan mendekat pada kiriman pertama. Terdapat beberapa kiriman. Namun Salsha akan selalu fokus pada surat dan si pengirim itu. Ia kembali tersenyum ini sangat romantis.
By to Wife.Gue harap elo suka sama kiriman paket dari gue. Anggap aja ini cuma sapaan kita yang lama tak bertemu.
Wajah Salsha berkerut. Ia menautkan alisnya. Aldi menggunakan elo gue. Tampak asing. Pikir Salsha. Namun entah kenapa hanya dia pria yang selalu Salsha tebak, kira, dan fikirkan.
Pergerakannya ia perdekat dari tempat duduknya untuk menuju sofa. Ia duduk dan meraih satu buket bunga pertama.
Mencintai tak harus memiliki Sal. Dan harapan gue cuma satu. Jadilah milik gue untuk selamanya.
Banyak sekali ungkapan ungkapan ganji dari pesan ini. Apa sejak minggu kemarin Aldi menjadi aneh. Ia sempat meminta Salsha untuk jangan pergi. Dan Salsha akan selalu stay. Dan ini bahkan lebih aneh.
Salsha memantapkan jiwanya. Inilah pilihannya. Ia kembali mengambil buket bunga yang kedua.
Karna status tak menjamin kebahagiaan. Gue akan selalu ngebuat elo nyaman. Gue akan ngebuat elo sulit berpaling dari gue, dari hati gue. Dan sikap gue.
Salsha beralih pada kotak berwarna merah muda yang anggun. Ia tampaknya menghiraukan kata perkata tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMIT COMFORT [END]
RomancePart 51 sampai part 99 dengan tambahan Epilog, secepatnya terselesaikan. Mengandung unsur DEWASA, WARNING, dan bukan koleksi anak anak. Kehidupan Aldi dan juga Salsha berubah drastis dari saat mereka berpacaran, menjalin hubungan menjadi sepasang ke...