"Aku ingin bahagia, dan impianku denganmu dimasa depan mau?" LC"Kenapa kamu dari tadi diem aja si. Aku kok ngerasa kalo kamu sedikit agak berubah ya. Kamu lagi ada masalah? Kalo kamu masih ada masalah dikantor gak papa kok aku disini nunggu kamu agak longgar jadwalnya. Kamu jangan ngeluangin banyak waktu kamu cuma karna hal sesepele ini." Salsha mengelus tangan Aldi yang masih saja diam dan entah sedang memikirkan apa.
Salsha tidak sama sekali terfikirkan jika Aldi melakukan hal sekonyol itu dengan memikirkan wanita lain selalin dirinya. Berfikir jika Aldi sedang selingkuh itu tidak mungkin terjadi.
"Kalo kamu lagi ada masalah. Kamu cerita aja, kita itu udah lama bareng, kan. Jadi aku harap kamu jangan nutup nutupin hal sekecil apapun itu dari aku. Aku juga selalu terbuka sama kamu. Jadi kamu harus selalu terbuka juga sama aku. Jangan tiba tiba kamu ngadepin masalah sebesar itu tanpa aku. Berarti kamu terlalu egois dan gak percaya kalo aku juga sama kuatnya sama kamu." Aldi sedikit tersenyum mendengar kekasihnya mengoceh seperti ini.
Ini pertanda jika kekasihnya sangat pantas dan patut ia pertahankan entah itu dengan sebuah kerja keras atau nyawa sebagai taruhannya. Aldi memang rela melihat Salsha tersenyum jika senyum itu bukan darinya. Tapi Aldi tidak akan rela melihat Salsha bahagia selain kebahagiaan itu dia yang membuatnya.
Nyatakan jika Aldi egois, tapi seorang kekasih, entah itu sebagai pria atau wanita rasa egois untuk menjadi satu satunya alasan kekasihnya bahagia itu memang mutlak, tidak salah dan tidak pantas dipersalahkan. Rasa ini muncul secara sendirinya.
"Kamu nasehatin aku seakan akan aku itu kaya lagi banyak beban. Aku paham sama kaya gitu sayang, kita emang selalu saling terbuka. Dan sekalipun itu hal privasi aku juga akan selalu aku bilang. Kamu juga tau kan? Ukuran pakean aku. Jadi kamu udah paling mengerti aku, dari mulai luar sampe dalem dalemnya."
"ALDI! BUKAN YANG ITU JUGA." Teriak Salsha kesal melihat wajah mesum dari kekasihnya. Aldi menaik turunkan Alisnya seperti pertanda ia sedang menantang Salsha.
"Tapi kamu tahu kan ukuran punya aku? Bukannya kemaren kamu juga beliin itu buat aku? Punya aku yang dulu dulu itu udah gak muat. Kamu kan tahu." Salsha kembali memandang pada makanannya dan menutupi rona merah dipipinya. Ini pembicaraan privasi tadi Aldi mengucapkan itu secara terang terangan.
"Iya iya. Besok aku beliin lagi. Gak usah ngomongin itu juga kalo disini dong sayang. Aku malu diliatin sama mereka." Lirih Salsha yang sudah menjadi pusat perhatian dikafe tempat makan mereka bersama.
"Tapi daleman aku jangan disamain sama kamu ya,kita kan emang pacaran. Tapi gak harus couple sampe dalemnya juga. Aku rasa risih kalo mau pake, apa lagi kalo ada motif bunganya." Salsha mengeratkan rahangnya pertanda kesal.
Mereka berdua sedang makan tapi entah kenapa yang Aldi bicarakan adalah masalah seperti ini. Penurunan image gratis ini mah. Dan konyolnya lagi Aldi mengucapkan itu dengan tampang seperti biasa tenang dan wajah penuh dengan kepolosan.
Maafkan Salsha yang penuh dosa ini ya tuhan! Memiliki mahluk seperti Aldi memang yang didambakan kaum hawa. Tapi saat menerima perilaku seperti ini, rasa kesal lebih menyelimuti hati Salsha.
Aldi bangkit dari kursinya dan berjalan mendekat pada Salsha.
"Maafin aku ya, aku ngelakuin ini cuma cari hiburan aja. Aku takut aja kalo waktu aku terlalu tersita dan gak pinter buat kamu bahagia. Cukup bahagia karna aku, karna saat aku liat kamu bahagia sama yang lain. Hati aku ngerasa kalo aku adalah pria paling bodoh yang selalu menyia nyiakan kamu." Bisik Aldi tepat pada telinga Salsha. Salsha masih diam mematung dan berusaha kembali mencermati kata demi kata dari ucapan kekasihnya.
BAGIAN LENGKAPNYA ADA DI 2ND LOVE [LC VERSI 1]
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMIT COMFORT [END]
RomansaPart 51 sampai part 99 dengan tambahan Epilog, secepatnya terselesaikan. Mengandung unsur DEWASA, WARNING, dan bukan koleksi anak anak. Kehidupan Aldi dan juga Salsha berubah drastis dari saat mereka berpacaran, menjalin hubungan menjadi sepasang ke...