73. BUMIL SIKSA DADY.

764 100 27
                                    

Votenya tambahin dong, jan cuma baca🤣

Sakit tahu gak, gak ada respon😂

Yo dah lah, ini gue persembahkan buat kalian yang baru pulang shalat taraweh. Dan buat kalian yang sudah berhasil melewati satu hari puasa😚

Typo ya😐

Jangan mengeluarkan airmata, karna itu bisa membunuhku secara perlahan.


"Sayang." Panggil Aldi yang berusaha membangunkan Salsha dari tidurnya.

Melihat tidak mendapat pergerakan dari istrinya, Aldi terus saja membangunkan Salsha dengan sangat halus.

Pasalnya, baru saja kemarin. Aldi mendapat tendangan jahanam dari Salsha yang secara tidak sengaja menyenggol pantat istrinya.

Itu gerakan tidak sengaja, jika seperti menggoyang goyangkan Aldi sudah berfikir negatif jika itu benar benar terjadi.

"Sayang, bangun dong. Aku kesiangan nih, mau sarapan kamu gak masak pagi pagi."

"Sayang, aku langsung berangkat aja atau gimana ini. Sayang, ih kok tidur mulu si bumil."

"Sal, ini aku udah telat mitingnya." Dengan gerakan cepat Aldi menggoyang goyangkan bahu Salsha sangat pelan.

"Sayang." Panggil Aldi sudah sangat tidak sabaran.

Dia meraih dasinya, dan memasangkan nya sendiri tanpa tahu itu akan berantakan atau sedikit rapi.

Aldi mengambil arlojinya dan memasangkannya cepat, dia juga menyiapkan segala keperluannya sendiri. Sesekali dia juga melirik Salsha, apakah istrinya itu akan sayang padanya. Dengan tiba tiba bangun dan menciumnya.

"Astaga." Umpat Aldi saat melihat arlojinya sudah melebihi jam delapan lebih lima menit.

Dengan gerakan cepat, Aldi mengambil tas isi berkas dan kembali mendekat pada Salsha. Untuk mencium kening istrinya sekedar berpamitan.

Namun, tuhan sama sekali tidak membuatnya mulus. Dengan begitu cerobohnya, Aldi tersandung kaki ranjang dan menubruj Salsha cukup keras dan membuat istrinya melihat Aldi yang sudah siap menjadi memasang kuda kudanya.

"Kok kami udah siap si, hikks... ak... aku.. ke siangan... hikks maaf." Salsha mengucek matanya yang masih mengantuk dan langsung menangis sepeti anak kecil.

Aldi yang sudah kepepet, justru bingung dengan mood Salsha yang membuatnya merasa harua pusing.

"Ini, aku. Aku ada miting sayang, aku tadi udah bangunin kamu. Tapi kamunya pules banget tidurnya, aku berangkat dulu ya." Pamit Aldi mencium kening Salsha mendekat.

Belum sampai bibir tebal Aldi menuju kening istrinya, Salsha sidah lebih dulu menyingkir.

"Gak mau dicium." Aldi menghela nafasnya lagi, lelah sebenarnya sudah mendominasinya. Tapi, mau bagaimana lagi.

"Kamu maunya apa hem?" Tanya Aldi supaya istri tersayangnya itu tidak melulu marah, dan itu benar benar membuat Aldi yang memang sudah sabar harus lebih ekstra sabar lagi.

"Mau nendang anu kamu." Jawab Salsha polos, dengan sangat ingin. Seperti mata Salsha ada bintang yang berkelip terus menerus.

"Emmm, gimana yang? Aku gak denger." Aldi mendekatkan telinganya lebih dekat lagi.

"Aku mau nendang 'itu' kamu." Jawab Salsha kesal karna tidak digubris oleh suaminya itu.

Aldi yang baru saja paham alir cerita istrinya itu menatap Salsha penuh terkejut. Dia menyelamatkan aset berharganya dari Salsha yang menatapnya gemas.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang