63. KUALAT SAMA SUAMI.

965 108 32
                                    

Awas typo, banyak banget.

A/N: makin hari makin lemes aja ya tangannya buat vote. Emang dah, kalo masalah geratisan susah buat minta penilaian.

Gue nilai part kemaren jelek, soalnya pernurunan vote SANGAT drastis.

Gak tahu deh sekarang :(

I'm sorry dengan notif kalian yang terlalu bejibun, LC waktu itu eror. Sampe masuk draf semua, jadi saya memutuskan mempublikasikan semua.

Siapa tahu aja masih banyak yang minat baca, walaupun gak ada niatan buat vote atau sekedar menghargai.

Gue tetep tersenyum :) walaupun miris🤣

Jakarta ibukotanya Indonesia, kalo Salsha ibu anak-anaknya gua!

"APA LIAT-LIAT." Bentak Salsha kesal pada Aldi yang terus saja melihatnya tanpa berkedip, memandangnya dengan tatapan yang lapar yang jelas Salsha akan menendang Aldi jika dia melakukan hal lebih lagi.

Aldi terkekeh melihat Salsha yang menatapnya nyalang, jika dilihat seperti ini. Salsha seperti ibu-ibu komplek yang anaknya kesenggol dikit langsung ditebas.

"Galak banget bu." Cibi Aldi yang terkekeh dengan sikap Salsha yang selalu menggemaskan dimatanya, segalak-galaknya Salsha. Dia selalu memberi jatah setiap malam padanya. Ya kadang juga Aldinya yang maksa, hehe.

"Duduk, buruan makan. Aku ada miting jam 7 pagi." Ucap Salsha tegas dan menatap kejam pada Aldi tidak menerima toleransi lebih dari apa yang baru saja ia utarakan.

"Apa! Mau ngeluh lagi! Masih untung aku buatin sarapan." Srobot Salsha yang melihat Aldi akan memprotes tindakannya. Melihat itu Salsha akan membuat Aldi diam tanpa ampun, lama kelamaan jadi TUMAN kalo didiemin seenakanya, Dasar!

"Iya-iya." Jawab Aldi menarik kursi yang biasa ia duduki saat sarapaan, dia mengambil piring yang sudah lengkap dengan menu sarapan hari ini.

"Eh, mau kemana. Kamu juga harus makan." Teegus Aldi yang melihat Salsha pergi menuju dapur lagi, tanpa menghiraukan Aldi yang sudah akan memakan makanannya, tanpa dirinya.

"Brisik." Sahut Salsha ketus, dan berjalan begitu saja menuju dapur, dan melakukan sesuatu hal yang memang ia inginkan sadari tadi.

Saat keperluannya sudah selesai, dia membawa satu mangkok penuh dengan 2 mie instan yang sudah lengkap dengan sawi, kuah banjir, dan asap mengepul hebat.

Aldi yang melihat Salsha berjalan membawa makanan itu ikut tertarik dan ingin melihat apa yang istrinya bawa.

"APA LIAT-LIAT!" Mendapat tatapan menyeramkan seperti itu bukannya takut, Aldi masih saja cuek dan kepo dengan apa yang baru saja istrinya bawa.

Aldi menarik mangkok tadi dengan cepat saat dia mulai menyadari jika mie instan yang biasanya dimakan oleh Salsha satu minggu sekali. Dia makan dipagi hari seperti ini.

"Kamu makan-makanan aku aja. Pagi-pagi gak baik makan mie instan." Ucapnya dan menggeser kursinya mendekat, dia mengambil satu suap sendok nasi dengan potongan daging dan sosis disampingnya.

"Kalo aku makan makanan kamu. Kamu makan makanan aku? Bagus ya, minggir." Menghempaskan tangan Aldi yang melingkar dipinggang Salsha, pagi ini entah kenapa Salsha sangat kesal dengan tingkah Aldi.

"Astaga yang, kita makan masakan kamu aja ya. Itu gak sehat, nanti perut kamu sakit kalo makan mie instan. Sayang." Bentak Aldi diakhir katanya saat melihat Salsha memakan mie instan itu dengan sangat lahap.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang