79. BENAR BENAR KEHILANGAN..

717 75 22
                                    

Lama gak update kak-_

Ya, ke gitu la. Gue juga lama nunggu vote cuma 60 ya btw🤣

Berhubung gue terlalu lama menggantungkan rasa ketidak sukaan kalian terhadap part kemaren. Sekarang gue tambahin lebih banyak kata dipart ini.

Semoga kalian gak bosen ya, gue tambahin 1000 kata tadi abis sahur. Awalnya mau 1900 kata, karna gue lagi baik.

Jumlah kata di part ini 2900 okey👌

Sip, gue harap dipart ini kalian gak kecewa.

Dan harapan selanjutnya, vote makin bertambah.

VOTE 65, KALO TERLALU BANYAK SELISIH KURANG.

GUE UP NUNGGU PAS TARGET, BACA BAIK BAIK.

.

Kamu tetap yang akan aku ingat, sekalipun kamu pergi, sejauh apapun itu.


"Sialan, gue lupa kalo Agatha punya kepribadian ganda."  Gerutu Ari yang baru saja mendapat kabar jika adiknya diculik oleh seseorang yang berpakaian hitam.

"Psikopat." Gumam Ari kembali, dia sedikit mengayun-ayunkan Adnan yang sedang rewel sadari tadi. Stefi baru saja terlelap tidur siang. Dan karna terlalu lelah mengurus Adnan tentu saja.

Ari membiarkan Stefi untuk tidur, dan dia akan mengurus Adnan untuk satu hari ini.

"Shit." Umpat Ari lagi, dia mengelus pelan kepala anaknya yang sudah sedikit lebih tenang, Adnan tidur dengan sangat damai dipelukan papa nya.

Ari meneliti setiap inci wajah putra pertamanya itu, semua copy an Ari.

Tampan, dengan bola mata lebar, bulu mata lentik, pipi caby, warna kulit putih, dan rambut yang lebuh lebat dari bayi biasanya.

"Apapun yang terjadi sama kamu, papa akan ajari kamu bela diri seperti halnya papa belajar di LA nak. Kamu harus jadi tameng keluarga papa, itu yang sudah papa harapkan."

Ari mengelus puncak kepala putranya yang semakin nyenyak dalam pelukannya, demi apapun. Ari sangat nyaman jika anak laki-lakinya sangat dekat dengannya.

Saat Ari akan meletakan pelan Adnan pada box bayi, jagoannya kembali merengek. Dengan sangat tidak sabar, Ari kembali menggending dan mengayun-ayunkan oelan putra pertamanya.

Sebenarnya dia masih memiliki misi. Misi untuk menyelamatkan adiknya, saat masih memegang Adnan.

Ari menyawel handphonenya dan mencari kontak yang sedang ingin ia tuju.

"Lacak keberadaan adik saya, lima menit saya beri waktu pada kalian. Dan siapkan limapuluh orang teemrhebat. Untuk melawan rivalku yang sekarang sedang ingin bermain-main."

"..."

"Gunakan penerbangan pribadi, pakai jet saya. Dua jam lagi, saya tunggu kalian semua." Ari menggenggam handphonnya seakan ?-akan dia sangat kesal, dia tidak sebodoh itu untuk memanggil sebanyak limapuluh orang dewasa yang pandai bela diri.

Dia pun, tidak akan meminta seratus. Karna jika begitu, dia tidak adil.

Limapuluh orang cukup melawan tigapuluh orang suruhan Agatha, sekeras apapun Ari menyanggal.

Orang suruhan Agatha jauh lebih hebat dari orang suruhannya, Ari tahu diri soal itu.

"Tidur lah nak, papa masih ada beberapa hal yang harus papa selesaikan untuk menyelamatkan aunty dan keponakan kamu." Lambat laun, Adnan tertidur dengan sangat pulas, lagi.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang