LIMIT COMFORT [END]

1. Gelisah dan nyaman.

"Kamu bertanya seakan akan kamu itu gak tau aku mau jawab apa." Salsha terkekeh sebentar lalu ia lipat kedua tangannya di atas meja.

"Kita ini sudah dewasa Al. Dan waktu yang kita lalui bersama juga sudah cukup lama. Namun itu bagi aku seperti singkat. Saat kita saling cuek tiba tiba aku jadi baik, kamu juga deketin aku, banyak hambatan juga saat kita jalanin hubungan ini. Dan pertanyaan konyol yang kamu tanyain itu bener bener di luar pemikiran aku."

"Aku nyaman dan gak nyamannya aku ke kamu itu aku akan selalu nyaman. Karna Salsha tanpa Aldi itu gak akan seperti ini, aku gak akan menjadi kuat dan sok tegar di depan siapa siapa. Cuma karna kamu dan dukungan kamu aku jadi kaya gni. Dan kenapa aku harus berpaling dan nyaman sama yang lain." Tak terasa Aldi tersenyum dengan jawab itu. Merasa belum puas Aldi kembali bertanya yang selalu ingin saja mengelak.

"Kamu jawab kaya gitu karna kamu selama ini nyaman sama aku. Dan belum ada pria lain yang deketin kam--"

"Dan sebelum pria itu deketin aku. Kamu bakal usir dia dengan pemikiran kamu. Lagipun saat aku nyaman sama yang lain, aku adalah wanita bodoh karna jelas jelas ada pria sempurna di depan aku yang selalu ngebuat aku nyaman." Salsha selalu saja membuat Aldi menyunggingkan senyumnya lagi.

"Janji sama aku kalo kamu akan tetap sama aku. Entah ada sesuatu yang terjadi sama hubungan kita. Karna perusak akan datang dari segala arah, sayang. Dan aku gak akan pernah siap kehilangan kamu dan gak akan pernah mau ngelepas kamu. Aku nyaman Sal. Aku nyaman sama kamu dan aku mau kamu cuma buat aku. Aku gak mau pria lain buat kamu sedikit nyaman atau bahkan lebih dari yang aku lakuin ke kamu.."

BAGIAN LENGKAPNYA ADA DI 2ND LOVE [LC VERSI 1]