86. DADY MAKAN BIBIR MOMY?

651 86 12
                                    

Wuah, next malem ternyata hampir jam 00:00 kan?

Langsung vote, udah ada bagian ALSHA nya.

WARNING, dikit doang😁🙏

RESPON YE🙂

Cd nya abis ini🙃

Enam tahun setelah kemarin....

"MOMYYYYYYYYY." Teriak Ura yang menggunakan handuk asal ditubuhnya.

Dia memang baru selesai mandi, namun dia tidak mau mengenakan bajunya sendiri jika tidak disiapkan.

"URA BRISIK." Teriak Aro dari kamar sebelah yang sedang meringkuk dibalik selimut tebalnya.

"MOMYYY BAJU URA MANA!!!!"

Wanita yang sedang menyiapkan makanan merasa terganggu dengan kedua anaknya yang selalu berteriak dipagi hari, jam sudah menujukan pukul setengah enam dan bukanya bangun dan mandi justru mereka malah berteriak teriak.

"TUNGGU SAYANG." Balas teriak Salsha yang sedang menyajikan lauk dimeja makan terlihat terburu buru karna malas mengulur waktunya.

"SAYANG DASI AKU DIMANA???" Helaan nafas terdengar sangat kesal dari Salsha. Dengan perasaan sedikit berusaha sabar.

Salsha menaruh wajan lauknya yang sudah ditiriskan, dengan bagian dalamnya yang kotor ke tempat kotor dan segera mencuci tangannya berlalu menuju lantai dua, dimana disana hanya ada kamar dan ruang kerja Aldi.

"Gak anak gak Dady nya, sama sama ribet dasar!" Keluh Salsha yang berjalan agak cepat menuju kamar anak cerewetnya dulu.

Dia bergegas menuju kamar Ura, jangan lupakan jika mulut dia melebihi suara lengkingan kuntilanak. Bakat dia berteriak sudah dia asah sendiri sejak bayi, jadi jangan anggap santai jika Ura berbicara atau berteriak tidak merusak telinga tentangganya.

"MOMYY." Salsha menepuk kepalanya kesal dan membuka kamar putrinya yang ada dipaling pojok, dan membukanya kasar.

"Mulutnya diem Ura, baru setengah enam jangan buat tetangga ngelabrak lagi kaya minggu lalu." Saat Salsha masuk dia langsung menasehati Ura yang tampak tersenyum konyol didepan Momynya.

"Hehe... maaf Mom." Terbit sedikit senyum gigi kelincinya yang membuat Salsha tersenyum singkat.

"Besok besok, kalo momy suruh buat nyiapin baju kamu mau jadinya kamu gak harus teriak sepagi ini Ura." Salsha berjalan menuju lemari pakaian anaknya dan dengan secara tiba tiba semua pakaian didalam lemarinya jatuh melorot dari lemari atas sampai bawah.

"ASTAGA." Keluh Salsha yang memijat batang hidungnya pening.

"Kamu apain lemari pakaian kamu Ura." Salsha bertanya dengan ucapan menahan marahnya, dia menggigit keras giginya sendiri.

"Itu, anu mom. Tadi Ura udah cari sendiri tapi gak ketemu." Jawab Ura yang sudah memegang ujung handuknya takut, momy nya jika sudah memijat batang hidungnya dan menatap kesal pada Ura pasti sebentar lagi dia akan kena marah lagi.

Salsha menghela nafasnya berusaha sabar, dua berjalan menuju satu lemarinya lagi.

Dia akan mengenakan pakaian pada anak berusia enak tahun itu dengan seragam Taman Kanak kanak cadangan yang dia punya.

Salsha memang selalu membelikan baju sekolah anaknya ganda, pasalnya anaknya memang selalu pulang dengan pakaian yang kotor karna keringatnya.

Bahkan Aro sering pulang dengan baju yang basah kuyup namun hanya karna keringatnya.

"Pake baju cadangan dulu, mama pusing pagi pagi gini. Males ngomelin kamu yang gak mau dengeri momy." Salsha menyerahkan baju milik Ura dan menyiapkan alat untuk menguncir rambutnya.

LIMIT COMFORT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang