"ALLISYA!! KESINI KAMU!!" Teriakan menggelegar itu berasal dari Bu Dina, guru BK yang terkenal sangat killer di seantero sekolah, yang sedang mengejar Allisya.
"Ibu dong yang kesini." Teriak Allisya kemudian terkikik. Gadis itu terus berlari sambil sesekali menoleh kebelakang melihat Bu Dina yang sudah terlihat lelah karena mengejarnya.
"Dasar murid kurang ajar!!" Umpat Bu Dina dengan nafas yang terengah-engah. Lagi-lagi, Allisya terkikik geli.
Buggh!
Karena tak fokus melihat kedepan, Allisya membentur sesuatu yang tegap didepannya sehingga dia sedikit terhuyung kebelakang.
Ternyata gadis itu menabrak seseorang."Aduhh!" Allisya meringis ketika bokongnya mencium lantai.
"Sya, lo gapapa?" Tanya orang itu sambil membantu Allisya berdiri.
"Gapapa mbah mu! Pantat gue sakit nih! Makanya jalan tuh liat-liat!" Gerutu Allisya.
"Devan!! Tahan Allisya, jangan sampai dia kabur!"
"Van bantuin gue, halangi tuh DinaSaurus, gue mau kabur dulu." Allisya sudah bersiap ingin berlari namun tiba-tiba Bu Dina sudah menjewer telinganya.
"Aww! Sa-sakit buk!" Ringisnya.
"Mau lari kemana lagi kamu, hah?!" Bu Dina semakin mengencangkan jewerannya.
Devan yang melihat itu hanya ikut meringis. Akhirnya Bu Dina melepaskan jewerannya.
"Sadis amat sih buk." Allisya mengusap telinganya yang sudah memerah.
"Makanya jangan coba kabur dari saya. Sudahlah, sekarang cepat berdiri dilapangan." Ujar Bu Dina.
"Tapi bu---" Allisya memasang wajah melasnya.
"Ga ada tapi-tapian!" Kata Bu Dina tegas.
"Emang lisya kenapa Bu sampai dihukum gitu?" Tanya Devan mengerutkan keningnya.
"Apalagi? Setiap hari dia selalu saja terlambat datang kesekolah. Bahkan saya sudah lelah berhadapan dengannya. Kapan sih kamu berubah? Kamu ini sekarang sudah kelas XII, harusnya beri contoh yang baik buat adik kelas kamu. Mau jadi apa kamu nanti kalau tidak bisa berubah?" Bu Dina memijat pelipisnya.
"Yaelah, berubah juga butuh proses kali Bu." Jawab Allisya.
"Kamu tuh ya, kalo dibilangin jawab mulu!" Kesal Bu Dina.
"Kan dia punya mulut Bu, jadi bebas dong mau jawab atau ngga." Sahut Devan.
"Jangan belain dia! Kalian itu udah putus, buat apa belain dia?"
Jleb!
"Santai aja kali Bu bilang putusnya." Ujar Devan.
"Sudahlah! Masuk kekelas kamu sekarang, Devan!" Titah Bu Dina.
"Ta---"
"Ga ada tapi-tapian!" Kata Bu Dina tegas. Devan menghembuskan napas berat, akhirnya dia menuruti ucapan Bu Dina untuk segera kekelas.
"Kamu, berdiri dilapangan sekarang! Selesai itu nanti, datang ke ruang BK untuk mengambil surat pemanggilan orang tua." Kata Bu Dina kemudian langsung berlalu dari sana.
"Ck! Ngeselin banget sih tuh guru!" Allisya berdecak kesal. Dengan berat hati, dia melangkahkan kakinya menuju lapangan.
**
"Woi!! Kita cariin juga, lagi enak-enakan dikantin ternyata." Tamara menepuk pundak Allisya yang sedang melahap baksonya membuat gadis itu tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker [Completed]
Fiksi RemajaCantik? Banget! Pintar? Pasti! Badgirl? Tentu saja! Kalimat itu cocok untuk mendeskripsikan sosok gadis bernama Auristella Allisya Lesham. Gadis ceria namun urakan yang selalu membuat masalah disekolanya. Ruang BK ada tempat favoritnya. Keliling la...