46

5.3K 180 3
                                    


'Tapi ini gak seperti yang kamu pikirin. Aku sama dia tuh cuma temen.'

'Temen kamu bilang? Temen kok pelukan sama gandengan.'

Tut.

Allisya memutar bola matanya malas. Ck! Sungguh sinetron yang penuh drama. Lebih baik dia mematikan televisi nya. Lagi pula, tidak ada tayangan menarik pagi ini.

Hidup gue aja udah banyak drama, malah mau nonton yang kek gituan, batinnya.

Gadis itu memilih untuk mengambil laptopnya. Berniat untuk menonton Drakor, tetapi kembali ia urungkan.

"Ih, gue kan belum ada download lagi. Semua yang ada disini juga udah gue tonton."

Allisya jadi bingung sekarang. Tidak tahu harus melakukan apa. Entah kenapa, jika ia bolos sekolah atas kemauannya, pasti akan ada saja hal yang dilakukannya. Tapi jika bukan keinginannya--seperti saat ini, ia jadi merasa bosan sendiri.

Senyumnya mengembang ketika satu hal melintas di otaknya. Segera ia meraih ponselnya.

Oy Ren!
Kakk!

KakRenn
Apaan?

Lo lgi ngantor apa gmna?

KakRenn
Ga, gue dirumah

Ntaps
Ke rumah dong, temenin gue
Sendirian nih, sepi kek hati gue:v

KakRenn
Yaudah, tunggu
Gak usah curhat lo, dasar bucin

Siyap, ditunggu👌🏻
Bodo:v

Allisya kembali meletakkan ponselnya. Baiklah, sekarang ia hanya perlu menunggu Rena saja yang akan datang kemari. Jadi, dia tidak akan kesepian lagi dirumah.

*Skip/


Ting..tong..

"BENTAR!!"

Ceklek

"Akhirnya, lo Dateng juga." Ucap Allisya senang melihat Rena yang sudah berdiri didepan pintu. Kemudian, menyuruhnya untuk masuk.

"Kenapa emang?"

"Gue bosen, tau. Sendirian dirumah."

"Ehh, jangan disitu. Kita ke kamar gue aja." Ucapnya Allisya ketika Rena akan duduk di sofa.

Rena pasrah saja ketika Allisya menariknya ke kamarnya.

"Kata bang Azriel, lo yang udah nolongin gue kemaren? Thanks ya."

Rena tersenyum, "Don't mention it."

"Keadaan lo gimana? Udah mendingan?" Tanya Rena kemudian.

"Yah, lumayanlah. Cuma masih lemes aja."

"Obatnya udah lo minum tadi?"

Allisya menggeleng, "Belum."

"Ya ampun, lo tuh ya. Pantes aja Azriel selalu pusing ngeliat lo yang susah dibilangin gini. Kalo dia sampe tau--"

"Lo lama-lama kok jadi kayak Mama sih, kak? Ngomelin gue mulu."

"Gue gak ngomel ya!"

"Ya ya ya, terserah kak."

Alia Rena bertaut, "Tumben lo manggil gue pake embel-embel 'kak'. Biasanya mah, langsung nama."

Troublemaker [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang