28

5.8K 204 1
                                    


Happy reading 🍃
Warning!
Typo bertebaran.

🌵

Seperti yang mereka janjikan lusa kemarin, hari ini mereka akan pergi liburan ke Bali. Saat ini Allisya tengah menyeret kopernya keluar rumah.

"Bang!! Gue pergi!!" Teriaknya pada Azriel yang berada didalam rumah.

"Siip. Tiati!!" Balas Azriel yang juga berteriak.

Sebenarnya, tadi malam Allisya telah mengajak Azriel untuk ikut mereka liburan. Yah hitung-hitung sekalian refreshing, menurutnya. Tapi apa jawaban laki-laki itu? Ah, bahkan Allisya masih mengingatnya.

"Nggak ah, kalian mah pergi pasang-pasangan. Lah gue sendiri, gak mau ah! Tar dikira jomblo lagi."

Allisya hanya geleng-geleng kepala mengingat itu.

Tin!
Tin!

Allisya menoleh pada sebuah mobil yang masuk dalam perkarangan rumahnya. Tak lama, turunlah seorang laki-laki yang menggunakan Hoodie berwarna navy dan celana pendek selutut, dan sneaker shoes nya.

"Udah lama ya nunggunya?"

Gadis itu menatap laki-laki dihadapannya lama.

'Bangsul! Kok lebih ganteng? Plis! Ini masih pagi, jangan sampe gue gagal fokus gara-gara liatin dia terus. Aduh Lisya, alihin pandangan lo! Eh, tapi kok rasanya pengen natep dia terus ya? Ih! Lagian jadi cowok kok ganteng banget sih? Gue jadi gagal fokus nih.' Batin Allisya.

"Gue tau gue ganteng, tapi ga usah gitu juga kali liatinnya. Gue jadi salting nih."

Nah! Sepertinya Allisya akan menarik kata-katanya tadi yang mengatakan bahwa laki-laki didepannya ini sangat tampan. Lihat saja, mode pede tingkat dewa nya sudah on, dan itu benar-benar mengesalkan.

"Apa sih? Geer!"

"Ciaelah! Pake ga ngaku. Sayang gue malu-malu nih. Pasti tadi dalem hati lo muji-muji gue kan? Iya dong?" Devan tersenyum percaya diri.

"Tadinya sih iya! Tapi karna lo jadi kepedean gini, gak jadi gue bilang ganteng." Jawab Allisya.

"Yah kok gitu?"

"Stt! Kalo lo bacot terus kapan kita perginya?" Allisya memotong ucapan Devan.

"Oh iya, hehe. Yaudah sini, gue bawain koper lo." Devan mengambil alih koper yang dipegang Allisya dan memasukkannya kedalam bagasi mobilnya.

"Lisa sama Arnold ga bareng sama lo?" Tanya Allisya ketika mobil Devan sudah melaju menuju bandara.

"Ngga, mereka duluan tadi."

"Oh."

Skip.

Sekarang mereka sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Allisya merasa sedikit kesal karena sejak mereka melangkahkan kaki ke bandara, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Terutama pada Devan. Dan tentu saja, kaum hawa yang memperhatikannya. Seketika Allisya menyesali kenapa hari ini pacarnya itu terlihat lebih tampan.

"Ck! Dasar mereka! Ga bisa apa liat cowok ganteng dikit?" Decak gadis itu sebal.

"Van!! Kenapa sih tadi lo ga pake kaos biasa aja? Pake sendal jepit sekalian! Ini mah mereka yang keenakan!" Devan hanya terkekeh mendengar gerutuan gadis di sebelahnya ini.

"Gue mah emang udah terlahir ganteng. Jadi mau pake apapun tetep ganteng!"

"Dih, masi banyak kok yang lebih ganteng dari lo!"

Troublemaker [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang