43

5.1K 177 6
                                    


Kringg...

Bel masuk berbunyi. Itu artinya, jam pelajaran akan segera dimulai. Lantas semua murid langsung menuju tempat duduknya masing-masing, sambil menunggu guru mata pelajaran datang.

"Ra, udah bel kok Lisya belum datang juga ya?" Tanya Nadira terus menatap kearah pintu kelas.

"Elah, palingan telat lagi tuh anak. Lo kayak gak tau dia aja." Jawab Tamara acuh. Gadis itu saat ini sedang menyalin pr milik Nadira.

"Tapikan—"

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

Akhirnya Nadira tidak melanjutkan lagi ucapannya karena guru mereka sudah masuk. Semua murid pun langsung mengeluarkan buku mereka dan memulai pelajaran hari ini.

***

Pukul 10, gadis itu masih nyaman bergelung dibalik selimutnya. Tak peduli dengan matahari yang kini telah bersinar terang diluar. Sama sekali tidak terganggu dengan cahaya matahari yang mengintip masuk melalui celah-celah gorden kamarnya, mencoba untuk membangunkannya.

Ponselnya telah berkali-kali berbunyi, namun sama sekali tak dihiraukannya. Seolah, tidur lebih penting daripada segalanya pagi ini.

Ponselnya kembali berbunyi. Sepertinya, si penelepon tidak menyerah untuk membuatnya terbangun dari tidurnya.

"Ck! Siapa sih?" Kesalnya, yang dengan terpaksa harus bangun dari tidur nyenyak nya.

"Apaan sih?!"

"...."

"Gak! Males."

"...."

"Iyaa."

Tut.

Allisya langsung mematikan sambungan teleponnya. Merasa kesal dengan Tamara yang telah mengusik tidurnya pagi ini. Sebenarnya, ia belum melihat sudah jam berapa ini. Tetapi, Allisya memang sedang malas untuk bersekolah.

Ia yang ingin meletakkan kembali ponselnya, mengurungkan niat ketika melihat sebuah pesan dari Azriel.

2 hours ago

BangZriel
Lonyar sarapan diluar aja ya, bahan makanan di kulkas pada abis

Allisya menghela nafas. Padahal sedang malas untuk keluar. Tapi ya sudahlah, daripada perutnya kelaparan nantinya.

Bi Narti kan belum kembali dari cutinya. Dirinya pun juga jarang pergi membeli bahan makanan. Jadinya ya begini, sering kehabisan.

Merasa jika kantuknya sudah hilang, Allisya memilih untuk pergi mandi saja. Setelah itu, ia akan keluar mencari sarapan. Dan, apakah masih bisa disebut sarapan jika sudah jam segini?

___

Menyedihkan. Padahal, hari ini ia sedang menginginkan bubur ayam. Tapi, bubur ayam ditempat biasanya ia makan sudah habis. Wajar sih, sudah siang begini.

Namun, matanya berbinar ketika melihat ada pedagang mie ayam. Ga ada bubur, mie ayam pun jadi, batinnya. Allisya pun segera menepikan mobilnya dan turun dari mobil.

"Pak, mie ayam sama teh panasnya satu." Ucap Allisya yang sudah mendapatkan tempat duduk.

Lumayan ramai, batinnya.

Troublemaker [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang