Bisikan-bisikan tak mengenakkan mulai terdengar ketika dirinya baru saja tiba di kantin.'Ih itu si Devan ngapain sama cewek itu?'
'Devan sama Lisya putus?'
'Dih, gatel banget sih tuh cewek.'
'Denger-denger Devan sama Lisya berantem karena cewek itu tuh.'
'Anjirlah, kapal gue karam.'
'Lebih cocokan sama kak Lisya tau!'
Devan menghela nafas. Astaga! Ingin sekali dia menyumpal mulut mereka semua yang sedang membicarakannya. Demi apapun, Devan sangat risih dibicarakan seperti itu. Berbeda dengan perempuan disebelahnya yang tampak biasa saja.
Ck!
"Van, gue mau bakso. Lo mau apa? Biar sekalian gue pesenin sama Mbak Mira." Tanya Salsa, dengan senyum Yangs selalu terukir.
Cih! Lihatlah wajah sok polosnya itu.
"Jus jambu aja."
Kemudian, Salsa segera memanggil mbak Mira, salah satu penjual di kantin sekolahnya.
"Mbak, bakso satu sama jus jambu 2. Gak pake lama!" Ucap Salsa tegas pada mbak Mira.
Mbak Mira mengangguk, kemudian segera pergi.
Disisi lain, Allisya yang melihat itu tersenyum sinis. Sebuah ide bagus terlintas di otak cerdasnya.
Allisya berdiri dari kursinya, membuat Tamara dan Nadira menatapnya heran.
"Mau kemana Lo?"
Senyum misterius terbit di bibirnya, "Liat aja." Setelah itu Allisya pergi.
"Mbak! Sini deh." Panggil Allisya pada mbak Mira yang sedang membuatkan pesanan dari siswa-siswa yang sudah menunggu makanan mereka.
Mbak Mira datang mendekat dengan wajah heran, "Kenapa?"
Allisya kemudian membisikkan sesuatu pada mbak Mira.
Mbak Mira tampak terkejut, "Tapi--"
"Nih." Allisya menyerahkan dua lembar uang berwarna merah kepada mbak Mira.
Mbak Mira menghela nafas, kemudian menerima uang tersebut.
Allisya lantas tersenyum puas, lalu kembali ketempat nya tadi.
'Let's see.'
Kembali pada Salsa, dia sangat senang ketika mbak Mira datang dan membawa makanan yang dia pesan. Perutnya sudah sangat lapar.
"Makasih, mbak."
"Lo mau?" Tawar Salsa pada Devan sebelum dia melahap baksonya dulu.
"Lo aja."
Salsa hanya mengangguk. Tanpa pikir panjang, dia langsung melahap bakso tersebut.
Suapan pertama, biasa saja walaupun agak sedikit aneh. Namun. Pada suapan kedua...
"PEDES ANJIR!! AIR MANA AIR?!"
Salsa meronta-ronta seperti cacing kepanasan dengan pipi yang memerah karena kepedasan. Teriakannya membuat semua orang yang berada di kantin tersebut menatapnya.
"WOI CEPETAN AIR MANA?!"
Sementara disudut sana, Allisya tertawa terbahak-bahak melihat Salsa yang seperti itu.
"Sya, lo kenapa ketawa? Jangan bilang kalo lo--"
Ucapan Nadira terpotong oleh Allisya, "Kalo iya, kenapa?" Gadis itu tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker [Completed]
Teen FictionCantik? Banget! Pintar? Pasti! Badgirl? Tentu saja! Kalimat itu cocok untuk mendeskripsikan sosok gadis bernama Auristella Allisya Lesham. Gadis ceria namun urakan yang selalu membuat masalah disekolanya. Ruang BK ada tempat favoritnya. Keliling la...