Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!
Semoga kalian suka dengan part ini:)~~~
Swara menghela nafas lega lalu bergegas mendekati brosur itu. Tanpa memperhatikan situasi sekitar, Swara berjongkok dan mengambil brosur tersebut. Ia menatapnya sejenak.
"Akhirnya aku menemukan mu juga," ungkapnya begitu senang.
Kali ini Swara teledor. Sama seperti pengendara mobil berwarna putih yang tidak terlalu fokus dalam menjalankan transfortasi nya itu. Sehingga ketika Swara beranjak bangun dan menoleh ke sisi kirinya, ia terkejut ketika melihat mobil yang melaju dan nyaris menabraknya. Sontak membuat Swara berteriak sambil menutupi wajahnya.
"AAAA!!!"
Mobil itu langsung berhenti. Cukup terkejut bagi sang supir yang nyaris saja mencelakai seseorang. Pria tampan yang duduk di belakangnya saja ikut terkejut sampai badannya terhuyung ke depan ketika mobil yang ia tumpangi berhenti secara mendadak.
"Ada apa ini?"
"Maaf tuan, di depan sana ada seorang gadis dan aku nyaris saja menabraknya," kata sang supir.
Pria berjas merah dan memakai kaca mata hitam itu sontak menoleh ke arah depan sana. Dia melihat ada seorang gadis yang berdiri sambil menutupi wajahnya.
Drrttt
Ponselnya berdering. Secepatnya pria itu mengangkatnya dan mengalihkan pandangannya ke sisi lain.
"Tuan aku akan turun dan meminta maaf pada gadis itu.""Hm."
Supir itu turun dan segera menghampiri Swara yang masih berdiri mematung karena masih terkejut. Merasa dirinya baik-baik saja, Swara perlahan menurunkan tangannya. Ia menatap ke sekeliling lalu menatap ke arah mobil yang berhenti di hadapannya saat ini.
"Nona, apa kau baik-baik saja?"
Seorang pria yang berstatus sulit itu datang. Dia menanyakan keadaan Swara, apa dia baik-baik saja atau tidak? Dia juga meminta maaf karena telah teledor dalam mengendarai mobil.
Swara hanya mengangguk dan membalas ucapan minta maaf. Lalu ia bergegas pergi dari sana sambil membawa kertas brosur. Sementara sang supir itu, dia kembali masuk ke dalam mobil.
Pria yang disebut sebagai tuan, dia telah selesai mengobrol dengan seseorang lewat telpon. Dia kembali menatap ke depan dan tidak menemukan siapapun disana. Kemana gadis tadi? Apa dia sudah pergi?
"Kemana gadis tadi?"
"Dia sudah pergi tuan."
"Apa kau sudah meminta maaf padanya?"
"Sudah tuan."
"Baiklah, kita pergi sekarang."
Sang supir mengangguk. Dia kembali menjalankan kembali mobil milik tuannya itu yang sempat terhenti. Pria yang masih memakai kaca mata hitam itu menatap kosong ke depan. Bayangan yang baru saja terjadi ia ingat-ingat kembali. Pertanyaannya cuma satu, siapa gadis tadi?
*****
Swara menatap gedung perkantoran yang begitu besar menjulang tinggi. Tidak salah lagi, inilah gedung perkantoran yang tertera di dalam kertas brosur yang ia bawa. Mehta Collection. Dalam hati, Swara membaca sebuah tulisan besar uang tertempel di atas gedung itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA
RomanceSelamat membaca kisah romansa Takdir Cinta❤️ Swara seorang gadis cantik yang memiliki mimpi besar dan bekerja di sebuah perusahaan Mehta Collection. Pertemanannya dengan Lakshya mengakibatkan permusuhan antara dirinya dengan Sanskar, sang pemilik pe...