Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!~~~
Ragini berjalan ke arah kamar Swara dan Sanskar, berniat untuk memberitahu mereka bahwa pagi ini mereka harus pergi ke kuil. Gadis itu mengetik lebih dulu pintu kamar Sanskar.
"Swara! Sanskar!" panggil Ragini.
"Apa mereka belum bangun?" gumam Ragini, lalu kembali mengetuk pintu kamar mereka.
Sementara di dalam, Swara masih tertidur. Setelah mendengar suara ketukan dari luar, dia langsung membuka matanya perlahan. "Sebentar."
"Siapa pagi-pagi seperti ini mengetuk pintu dengan keras?" gumam Swara, lalu ia membulatkan matanya. "Apa itu ibu Anjali atau bibi Sugna? Oh ya ampun, Sanskar! Sanskar bangun!"
Swara beranjak berdiri dan menghampiri Sanskar yang tidur di sofa. Dia berniat untuk membangungkan Sanskar. "Sanskar, bangun! Sanskar!"
"Ada apa, hm?"
"Ada yang mengetuk pintu, cepat bangun!" ujar Swara.
Sanskar masih menutup matanya. "Memangnya kenapa? Kau buka saja, apa susahnya?"
Swara mencubit tangan Sanskar, sontak membuat Sanskar langsung beranja bangun dengan wajah meringis kesakitan. "Aww! Apa yang kau lakukan? Sakit tanganku!"
"Sudah aku bilang ada yang mengetuk pintu. Jika itu ibu atau bibi melihat kita tidur pisah ranjang, bagaimana?" ucap Swara.
"Apa?"
"Sekarang kau duduk di tempat tidur, sementara aku akan membuka pintu," ucap Swara.
"Baiklah."
Sanskar beranjak pindah lalu berbaring di atas tempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya. Sementara Swara berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
Raut wajah Swara yang bermula tegang kembali biasa setelah melihat Ragini yang berdiri di depan pintu. "Ragini?"
"Em, apa kalian baru bangun?" tanya Ragini.
Swara hanya mengangguk.
"Siapa yang pagi-pagi membangunkan kita, Swara?" tanya Sanskar, berpura-pura baru saja bangun lalu ia melihat Ragini.
"Oh, Ragini. Ada apa?" tanya Sanskar pada Ragini.
Ragini melihat jelas bahwa Sanskar tidur di atas kasur. Apa mungkin mereka berdua tidur satu ranjang?
Ragini tersenyum tipis. "Aku kemari hanya ingin mengingatkan bahwa hari ini kita akan ke kuil, setelah sarapan pagi."
"Baiklah. Terimakasih, Ragini. Tidak ada lagi kan? Lebih baik kau pergi saja, tidak sopan berlama-lama mengganggu sepasang suami istri di pagi hari," ucap Sanskar. Membuat Swara membulatkan matanya.
"Benar begitu Swara?" tanya Sanskar pada Swara sambil tersenyum manis.
"Em, i-iya Ragini. Aku akan bersiap-siap dulu," balas Swara, kikuk.
Ragini sudah mengepalkan kedua tangannya. Ingin rasanya dia melakukan sesuatu kepada kedua orang itu. Namun, Ragini berusaha menahannya dengan tersenyum tipis. "Baiklah. Aku permisi."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA
RomanceSelamat membaca kisah romansa Takdir Cinta❤️ Swara seorang gadis cantik yang memiliki mimpi besar dan bekerja di sebuah perusahaan Mehta Collection. Pertemanannya dengan Lakshya mengakibatkan permusuhan antara dirinya dengan Sanskar, sang pemilik pe...