29. SANDIWARA RAGLAK

241 17 1
                                    

Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!

~~~

"Ayah," panggil Laksh yang langsung berjalan menghampiri Ratan, lalu memeluk laki-laki yang mengaku ayahnya. Membuat semua orang terkejut, apalagi Sugna dan Sonia.

Ratan perlahan-lahan membalas pelukan Laks. Namun, pelukan itu tak berselang lama, Laks langsung melepaskan pelukannya pada Ratan.

"Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa bertemu dengan keluargaku," ucap Laks.

Ragini dan Swara berjalan menghampiri mereka. Sementara, Sanskar beserta keluarganya masih sangat terkejut dengan hal ini.

"Salam paman, em... maksudku salam ayah mertua," ucap Ragini lalu meminta berkat kepada Ratan.

Ratan tidak mengatakan apa-apa. Dia sulit menjelaskan semuanya, apalagi terhadap Sugna dan Sonia.

"Ada apa ini? Siapa dia Ratan?" tanya nenek Kalyani.

"Siapa dia suamiku? Kenapa dia memanggilmu ayah dan memelukmu? Apa maksud semua ini?" tanya Sugna.

Begitu banyak pertanyaan di dalam benak keluarga Mehta. Apalagi selama ini Ratan tidak pernah mengatakan apa-apa tentang Laks.

Laks menoleh ke arah Sugna lalu meminta berkat kepadanya. Sugna masih terkejut bahwa dia tidak mengatakan apa-apa.

"Ibu, aku Lakshya, putramu." ucap Laks, membuat semua orang terkejut.

"Putraku?" tanya Sugna. Seingatnya, Sugna memang pernah memiliki seorang putra, sebelum Sonia ada. Namun, kata dokter di nyatakan bayinya itu meninggal.

"Suamiku, tolong jelaskan apa maksud semua ini?! Siapa dia?! Kenapa dia memanggil ku ibu dan mengaku sebagai putraku?!" ujar Sugna.

"Sugna, dengarkan aku dulu. Lakshya memang putra kita, putra kedua keluarga ini. Dia masih hidup," ucap Ratan.

Sugna menggeleng, tak percaya. "Tidak! Tidak mungkin! Dokter mengatakan bahwa putra kita telah tiada. Jika memang dia adalah putra kita, lalu selama ini dia tinggal dimana?" ujar Sugna yang perlahan menangis.

"Maafkan aku, Sugna. Aku yang meminta agar putra kita untuk dinyatakan meninggal karena waktu itu ada seseorang yang ingin mengambil anak kita. Aku terpaksa selama ini menjauhkan putra kita dari keluarga ini." lirih Ratan.

Semua orang terkejut. Ternyata putra kedua keluarga mereka masih hidup dan selama ini di sembunyikan dari Ratan.

Sonia menggelengkan kepalanya. Merasa tak terima dengan hal ini. Selama ini laki-laki yang ia sukai ternyata adalah kakak kandungnya sendiri. "Tidak! TIDAK MUNGKIN! INI TIDAK MUNGKIN!" teriak Sonia, lalu beranjak pergi dari sana.

"Sonia,"

"Sonia,"

"Ayah, ibu, nenek, biar aku saja yang menyusul Sonia," ucap Swara, lalu beranjak pergi berniat-menyusul Sonia.

Nenek Kalyani menghampiri Laks. Dia tidak menyangka bahwa cucunya masih hidup. "Kau cucuku?"

Laks mengangguk dan tersenyum. Nenek Kalyani memeluk hangat Laks, lalu menangis.

"Sugna, dia memang putra pertama kita. Tolong maafkan aku. Aku terpaksa melakukan semua ini," lirih Ratan.

Sugna melihat Laks. Ingin rasanya dia memeluk putranya itu setelah sekian lama dia tidak pernah melihatnya. Namun, rasa kecewanya terhadap Ratan membuat ia mengurungkan niatnya. Bahkan dia memilih beranjak pergi dari sana.

"Sugna,"

"Ratan, biarkan saja. Sugna masih terguncang dengan hal ini dan mungkin merasa tidak yakin bahwa Laks ini adalah putranya." ucap Nenek Kalyani, menghentikan Ratan yang berniat menyusul istrinya itu.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang