12. KEPUTUSAN SWARA

494 12 0
                                    

Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!
Semoga kalian suka dengan part ini.

~~~

Saat ini Laksh duduk sambil melihat pemotretan yang sedang berlangsung. Pikirannya di penuhi oleh kejadian tadi pagi ketika ia berbicara bersama Swara di taman. Dia bingung, apa permintaan yang ia berikan kepada gadis itu sudah tepat atau sebuah kesalahan besar? Tetapi bukankah itu yang dia inginkan, dimana Swara selalu ada bersamanya?

Aku tidak tau bagaimana keputusan yang Swara ambil? Aku juga tidak tau apa yang aku lakukan ini benar atau salah? Jika Swara mengabulkan keinginan ku, bagaimana dengan Chuki? Aku ingin Swara menjadi asisten ku agar setiap saat dia selalu ada bersama ku, ucap Laksh dalam hati.

Laksh menoleh ke arah Chuki yang kebetulan ada di sana. Pria itu tengah berdiri di samping Photografi. Chuki menoleh ke belakang—tepatnya pada Laksh. Membuat bos nya itu langsung menatap ke arah lain.

Chuki beranjak menghampiri Laksh. "Hei bos. Kenapa kau hanya duduk di sini saja?" tanyanya.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin duduk saja," jawab Laksh.

Chuki manggut-manggut. Dia kembali menoleh ke arah Sonia. Sementara itu, Laksh kembali memikirkan akan keputusan yang di ambil Swara nanti. Lalu ia menoleh kembali ke arah Chuki yang saat ini berada di sampingnya. Ada sebuah niat dimana ia ingin memberitahukan mengenai Swara pada asistennya itu.

"Chu—"

Laksh langsung mengurungkan niatnya. Dia berpikir kembali, apa yang akan ia beritahu itu akan menimbulkan hal baik bagi Chuki? Apa pria itu mau menerima apabila Swara bekerja disini dan menggantikan posisinya?

Tidak, tidak Laksh. Apa yang akan kau lakukan? Sebelum kau mengetahui keputusan Swara seperti apa, lebih baik kau jangan memberitahu Chuki lebih dulu, ucapnya dalam hati.

"Laksh," panggil Sonia yang berjalan menghampiri Laksh.

"Sonia? Apa sudah selesai?" tanya Laksh.

"Belum."

"Lalu untuk apa kau kemari nona?" tanya Chuki yang ikut menimpali.

"Aku ingin izin ke toilet!" jawab Sonia dengan ketus. Tatapannya berubah menjadi ramah ketika ia menoleh pada Laksh. "Laksh aku ingin ke toilet sebentar. Apa boleh?"

"Silahkan," balas Laksh.

Sonia tersenyum lalu beranjak pergi dari sana. Sementara itu, Chuki terlihat heran melihat sikap Sonia. "Kepada tuan Laksh saja dia ramah, tapi padaku dia begitu ketus. Memang benar perempuan itu selalu ramah apabila bertemu dengan pria yang tampan. Tapi kurang tampan apa aku ini?" ucapnya.

"Kau itu tampan, hanya saja sikap mu yang menyebalkan itu membuat Sonia enggan bersikap ramah padamu," ucap Laksh.

"Bos ini! Tapi bos apa kau tau? Aku melihat gerak-gerik Sonia sepertinya dia menyukai mu bos," balas Chuki. Membuat Laksh langsung menoleh padanya.

"Apa yang kau katakan Chuki? Kau berpikir jika Sonia menyukai ku begitu? Kau salah dan kau jangan mengatakan omong kosong. Lagipula bagaimana mungkin Sonia menyukai ku?" ujar Laksh.

"Itu bisa saja mungkin. Apa bos tidak memperhatikan sikapnya pada mu? Dia selalu tersenyum dan dia juga selalu mendekati mu," balas Chuki yang tetap saja mengatakan jika Sonia menyukai Laksh.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang