4. HASUTAN

647 25 3
                                    

Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!
Semoga kalian suka dengan part ini:)

~~~

Sanskar datang menghampiri gadis yang saat ini tengah mengelap wajahnya yang basah dengan menggunakan tisu. Sebelum di dandani, dia sempat mencuci wajahnya untuk menghapus makeup yang telah di berikan Swara pada wajahnya. Terlihat jelas bintik merah di wajah Ragini.

"Ragini," panggil Sanskar.

Ragini menatap Sanskar lewat cermin. Wajahnya terlihat santai, tidak seperti tadi yang sangat dikuasi oleh amarah. "Kau sudah memecat dia, Sanskar?" tanya Ragini.

Sanskar terdiam sejenak. Ia merasa berat untuk mengatakan bahwa dia tidak bisa memenuhi keinginan dari gadis itu.

"Aku harap kau sudah memecat dia. Kau tau benar Sanskar jika aku tidak suka dengan orang yang ceroboh. Apalagi sampai melakukan kesalahan yang fatal seperti ini," ucap Ragini penuh harapan besar pada Sanskar.

"Ragini aku tau kau tidak menyukai Swara dan kau juga marah padanya. Tapi aku berpikir apa salahnya jika Swara mendapatkan kesempatan kedua?" balas Sanskar. Membuat Ragini menghentikan tangannya yang bekerja.

Gadis itu beranjak bangun lalu berdiri di hadapan Sanskar. "Maksud mu apa Sanskar? Kau masih mempekerjakan dia, gadis yang sudah membuat kesalahan besar?" tanya Ragini merasa tidak percaya.

Sanskar kembali terdiam. Membuat Ragini merasa sangat yakin dengan tebakkannya itu. Tanpa menjawab pun, gadis itu sudah tahu.

Ragini menghela nafasnya. "Sanskar, apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan itu?"

"Maafkan aku, Ragini. Aku hanya sekedar memberikan Swara kesempatan kedua saja. Lagipula Swara sudah meminta maaf padamu. Dia mengakui kesalahannya dan dia tidak sengaja melakukannya," ucap Sanskar sedikit menjelaskan. Berharap Ragini dapat mengertilah keputusannya itu.

"Oh ya ampun, Sanskar. Semudah itu kah kau melupakan kesalahan gadis itu padaku? Semudah itu pula kau memaafkan dia?" tanya Ragini dengan nada tidak percaya.

"Ragini, maafkan aku tapi aku—"

"Sanskar kau benar-benar keterlaluan padaku. Kau lebih membela gadis yang baru saja kau kenal daripada aku sahabat mu sejak dulu. Dalam sekejap matamu menjadi buta atas wajah lugu gadis itu sampai kau keliru menanggap siapa yang salah dan siapa yang benar!" ujar Ragini pada Sanskar.

"Ragini dengarkan penjelasan ku dulu. Meski Swara melakukan kesalahan, tetapi tidak ada salahnya jika aku memberikan dia kesempatan kedua. Dia sudah meminta maaf padamu, apa kau tidak bisa memaafkan kesalahan dia?" ucap Sanskar sedikit menjelaskan.

Ragini terkekeh mendengar ucapan Sanskar. "Wah Sanskar, wah. Kau benar-benar sudah kehilangan akal sehatmu. Kau sudah membuat diriku kecewa akan dirimu Sanskar."

"Lihat ini Sanskar. Lihat ini!" Ragini menunjuk wajahnya yang berbintik merah. "Kau melihatnya kan? Kau melihat wajahku seperti ini karena siapa? Karena gadis itu Sanskar. Aku nyaris kehilangan kecantikan ku gara-gara ulahnya. Secepat itukah melupakan itu?" ujarnya.

"Aku bisa saja melupakan kejadian tadi pagi Sanskar. Tetapi aku tidak bisa melupakan atas apa yang telah dilakukan Swara kepadaku. Seharusnya kau sudah memecat dia Sanskar. Seharusnya kau lebih memperdulikan diriku daripada gadis itu!" ujar Ragini.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang