40. SWASAN MABUK?

243 22 2
                                    

Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!

~~~

"Jadi kau sudah kenal dekat dengan Laksh? Bagaimana ceritanya?" tanya Swara pada sahabatnya. Ketika dia mempertanyakan soal Laksh, Aarti terlihat terkejut sekaligus terdiam. Memang benar, dirinya baru-baru ini sedang dekat dengan Laksh tetapi sebagai teman.

"Jika dikatakan sudah kenal dekat atau belum, aku juga tidak tau. Tapi yang pastinya aku dan dia sudah kenal dan sikapnya sangat baik. Pertama kali aku bertemu dengannya itu saat ketika ia menculik ku," ucap Aarti tak sengaja keceplosan mengatakan penculikan dihari pernikahan Swara. Membuat Swara sangat terkejut.

"Apa? Kau diculik?"

Aarti berubah panik. "Bu-bukan. Maksudku waktu itu orang sempat mencuri tasku tapi untungnya saja Laksh menolongku, Swara. Aku salah berbicara tadi."

"Ada yang mencuri tasmu tapi kau tidak sama sekali memberitauku?! Sahabat seperti apa kau ini?!" ujar Swara.

"Swara, aku hanya tidak ingin kau khawatir tapi semuanya baik-baik saja karena Laksh menolongku," balas Aarti.

"Jika terjadi sesuatu padamu kau harus cerita kepadaku," kata Swara.

"Ya, Swara."

Aarti tersenyum dan menghela nafasnya. Apa yang kau katakan, Aarti? Jika Swara tau bagaimana? Dia pasti akan melarangku agar tidak dekat lagi dengan Laksh.

"Lalu bagaimana lagi?" tanya Swara.

"Setelah itu aku dan Laksh selalu dipertemukan. Entah itu sengaja atau tidak," ucap Aarti sambil melirik sebentar ke arah Laksh yang tengah berbincang dengan temannya.

"Mungkin itu takdir mu harus bertemu dengan Laksh. Laksh itu memang sangat baik. Bahkan aku tidak pernah menyesal karena telah mengenalnya. Aku harap kau dan Laksh bisa berteman dengan akrab," balas Swara, memegang sebelah bahu Aarti.

Aarti terdiam. Seolah-olah tengah mencerna ucapan terakhir yang dikatakan Swara kepadamu. Berteman akrab? Apa maksud Swara?

"Permisi kau di panggil oleh Laksh," tiba-tiba seorang perempuan menghampiri Swara dan Aarti-perempuan yang di suruh oleh Ragini.

"Maksudnya aku apa Swara?" tanya Aarti.

"Tentu saja kau. Cepat dia sedang menunggumu!" balas perempuan itu, lalu beranjak pergi.

Aarti menoleh ke arah Laksh. Membuat Laksh menoleh ke arah Aarti dan tersenyum. Seolah-olah memang benar bahwa Laks memanggilnya.

"Sepertinya ada yang sedang berbunga-bunga," seru Swara sambil menyenggol tangan Aarti.

"Swara, kau ini! Yasudah, aku kesana dulu untuk menemui Laksh. Kau tetap disini saja ya? Aku tidak akan lama," ujar Aarti.

"Baiklah."

Aarti beranjak pergi menghampiri Laks. Sementara, Swara berdiri di sana lalu pandangannya beralih ke arah Sanskar yang tengah berbincang dengan salah satu temannya. Tangan Swara tiba-tiba memegang dadanya. Seolah-olah ada energi sesuatu yang membuat jantungnya berdegup kencang saat ia melihat Sanskar meski dalam keadaan jauh.

"Hai," sapa Ragini yang tiba-tiba datang dan berdiri dekat Swara. Membuat Swara langsung menoleh ke arah Ragini.

"Ragini?"

"Kau sedang melihat apa?" tanya Ragini.

"Tidak ada. Em... Ada apa yang membuatmu datang menghampiriku?" balas Swara.

"Aku kemari ingin memberikanmu manisan. Karena ini hari Holi jadi aku ingin membagikan manisan kepada semua orang. Jadi ini manisan untukmu, ambilah!" ucap Ragini, lalu memberikan satu manisan kepada Swara.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang