Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!~~~
Ragini menoleh ke arah Laksh yang tengah duduk di ayunan sembari berbincang bersama Aarti. Ia benar-benar kesal melihat hal itu, bahkan ia sampai meremas kuat cabai yang berada di bawah sinar matahari.
Enak sekali dia berbincang-bincang dengan Laksh. Sementara aku, aku malah melakukan hal ini. Aku benar-benar sangat kesal! - batin Ragini.
Aarti menoleh ke arah Ragini yang tengah memperhatikannya. "Ada apa Ragini? Apa yang kau lihat? Kenapa sedari tadi kau memperhatikan aku dengan Laksh? Apa kau merasa terganggu atas keberadaan kami disini?"
"Jika aku terganggu atau tidak, apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan langsung pergi dari sini begitu? Tidak bukan? Jadi lebih baik kau diam saja. Aku sama sekali tidak peduli dengan kehadiranmu disini! Aku tidak peduli akan hal itu!" ujar Ragini lalu melanjutkan untuk mengambil cabai ke dalam keranjang.
Aarti memegang bahu Laksh seolah-olah ia ingin memanas-manasi Ragini. "Laksh, apa kau tau? Aku mempunyai teman yang begitu bodoh. Ada pria yang mencintainya tapi dia malah mencintai pria lain. Tapi saat pria itu dekat dengan gadis lain dan berhasil melupakannya, temanku itu malah berbalik jatuh cinta pada pria yang sebelumnya tidak ia cintai. Dan kini temanku itu sedang meratapi nasibnya yang begitu malang. Benar-benar kasihan sekali bukan?"
Ragini tertegun setelah mendengar ucapan Aarti. Ia menganggap bahwa apa yang Aarti ceritakan itu adalah tenangnya. Dengan tak terima, Ragini bergegas pergi menghampiri Laksh dan Aarti. Bahkan tak sengaja, Ragini meninggalkan ponselnya yang ia taruh dekat keranjang itu.
"Hei! Kau sedang membicarakan aku di depan Laksh?! Berani sekali kau mengatakan semua itu!" ujar Ragini.
Aarti beranjak berdiri. "Kau kenapa Ragini? Kenapa kau tiba-tiba marah kepadaku? Dan kenapa kau mengatakan jika aku sedang membicarakanmu?"
"Kau pikir aku bodoh? Kau pikir aku tuli sehingga aku tidak bisa mendengar ucapanmu tadi?! Aku tau siapa teman yang kau bicarakan tadi? Itu aku bukan? Dulu Laksh mencintaiku tapi aku mencintai Sanskar lalu saat Laksh dekat denganmu, aku malah jatuh cinta padanya. Itukan yang kau maksud?!" ujar Ragini pada Aarti.
"Wah, ternyata nasibmu itu sama dengan nasib temanku. Oh ya ampun, apa kau tau Ragini? Temanku itu sangat jahat dan kau juga jahat. Nasib orang jahat memang sangat buruk, maka dari itu sebaiknya kau berhenti berbuat jahat karena nasibmu itu tergantung dari apa yang kau lakukan sebelumnya," balas Aarti.
Laksh beranjak berdiri-merasa terganggu atas perdebatan Ragini dan Aarti. "Cukup Ragini! Aku mohon hentikan perdebatan kalian berdua! Kalian ini sudah besar, apa kalian tidak malu selalu berdebat hanya karena hal sepele?!"
"Laksh kau teman dekatnya Aarti bukan? Jadi aku minta kau perintahkan kepada dia agar menutup mulutnya itu. Jika sekali lagi dia mengatakan sesuatu tentang diriku, aku tidak segan-segan menyeretnya keluar dari rumah ini!" ujar Ragini.
Disaat Ragini sibuk berdebat dengan Aarti, tiba-tiba ponsel Ragini berbunyi dan nama Bhadra tertera pada layar ponsel gadis itu. Namun Ragini tidak menyadari jika ponselnya terus berbunyi. Padahal Bhadra ingin memberitahunya bahwa Swara telah berhasil melarikan diri. Berkali-kali ponsel Ragini berdering, namun gadis itu malah terus menimpali setiap ucapan Aarti.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA
RomanceSelamat membaca kisah romansa Takdir Cinta❤️ Swara seorang gadis cantik yang memiliki mimpi besar dan bekerja di sebuah perusahaan Mehta Collection. Pertemanannya dengan Lakshya mengakibatkan permusuhan antara dirinya dengan Sanskar, sang pemilik pe...