55. KABAR MENGEJUTKAN

227 21 2
                                    

Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!

~~~

Laksh, Ragini dan Aarti menghampiri semua orang yang berada di ruang perawatan. Ternyata memang benar, Anjali sudah sadarkan diri sekarang. Meski Aarti seorang dokter untuk anak-anak, ia masih bisa memeriksa kondisi Anjali. Bahkan saat sebelum ia menemui Laksh diluar tadi, ia juga telah memeriksa kondisi Anjali.

"Bibi bagaimana kondisimu? Apa kau baik-baik saja?" tanya Laksh pada Anjali.

Anjali melepas masker nebulizer/ masker oksigen agar ia bisa berbicara dengan leluasa.

"Hei apa yang kau lakukan? Kenapa kau melepaskan masker oksigennya?" tanya Nenek Kalyani.

"Aku sudah merasa baik, ibu. Aku hanya ingin mengatakan terimakasih banyak kepada Laksh dan juga semuanya karena kalian telah menyelamatkan aku dari kebakaran dapur itu," lirih Anjali.

"Apa yang bibi katakan? Aku ini keponakanmu dan kau pernah mengatakan kepadaku jika kau menganggap ku sebagai putramu sendiri jadi sudah tugas seorang putra menyelamatkan ibunya," ucap Laksh.

"Anjali kenapa pada saat kebakaran kau ada didalam?" tanya Munav.

"Aku hanya ingin mengambil kacang yang ada di dapur tapi saat aku ingin pergi dari, aku sudah melihat dapur itu terbakar. Akupun tidak mengerti bagaimana bisa dapur itu terbakar," lirih Anjali. "Em... Apa Sanskar dan Swara sudah tau hal ini?"

"Belum bibi," timpal Laksh.

Ragini terdiam. Mungkin dengan cara memberitahu Sanskar dan Swara soal hal ini, mereka akan gagal berbulan madu. "Em... Kalau begitu aku akan beritau mereka sekarang."

Baru saja Ragini ingin beranjak pergi untuk menelpon Swara dan Sanskar, namun dengan cepat Anjali menghentikannya. "Tidak Ragini. Jangan beritahu Swara dan Sanskar."

"Kenapa bibi? Bukankah Sanskar harus tau hal ini?" tanya Ragini.

"Ya, kenapa kau melarangnya?" tanya nenek Kalyani.

"Ibu, Swara dan Sanskar itu sedang berbulan madu. Aku tidak ingin membuat mereka cemas akan kondisiku. Biarkan mereka berbahagia menikmati bulan madu mereka. Aku ingin meminta kepada kalian untuk tidak memberitahu Sanskar dan Swara. Aku mohon," ucap Anjali.

Ragini memutar bola matanya. Apa-apaan bibi ini?! Kau ingin sekali mereka berdua bahagia dan membiarkan aku menderita begitu? Tidak. Aku akan tetap beritahu Swara dan Sanskar, bagaimanapun caranya.

"Baiklah. Kami tidak akan beritahu Swara dan Sanskar. Kau tenang saja dan lebih baik kau istirahat saja sekarang," ucap Munav.

Anjali kembali memasang masker oksigen itu seperti tadi. Ia harus beristirahat agar kondisinya semakin membaik. Perasaan semua orang sedikit lebih tenang sekarang. Namun berbeda dengan Ragini, ia benar-benar tidak tenang bila mengingat akan bulan madu Swara dan Sanskar. Ia memikirkan apa yang mereka berdua lakukan sekarang? Bagaimana dan dimana? Ragini tidak akan tenang, bila ia belum berhasil menggagalkan bulan madu Swara dan Sanskar.

******

Malam ini bulan bersinar begitu terang. Cahayanya terlihat dan menembus jendela yang belum tertutupi oleh gorden. Bahkan cahayanya menemani Swara yang tengah merapihkan tempat tidurnya.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang