6. KEDEKATAN

610 20 3
                                    

Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!
Semoga kalian suka:)

~~~

Saat ini waktu telah menunjukkan pukul 12.05 dimana para karyawan atau pekerja merehatkan diri mereka dengan bersantai. Jam istirahat biasanya mereka gunakan dengan makan atau hal lainnya. Sama seperti gadis satu ini, Swara tengah duduk di meja tempat ia bekerja dengan memakan makanan yang ia bawa dirumah tadi. Makanan yang di buat sendiri oleh ibunya.

Uhuk-uhuk!

Saat makan, tiba-tiba gadis tersedak. Tangan dan sepasang matanya langsung berkeliling mencari sesuatu. "Dimana air minum ku?" gumamnya.

Pandangan Swara tertuju pada sebuah air botol dengan berisi air putih penuh di dalamnya. Tatapannya beralih pada seseorang yang sengaja mengulurkan air minum padanya. Swara cukup terkejut saat melihat bahwa orang itu ternyata adalah Sanskar. Kenapa lelaki itu menyodorkan air minum padanya? Apa ini sengaja atau hanya kebetulan?

"Ambilah," kata Sanskar yang menyuruh Swara untuk mengambil sebotol minuman air putih dari tangannya.

Dengan sedikit ragu, Swara mengambil botol air minum dan ia langsung saja meneguk air minum itu. Sanskar beranjak duduk di dekat kursi Swara.

"Te-terimakasih tuan bos. Kenapa kau repot-repot membawakan aku air minum?" ucap Swara.

"Tadi aku lupa bawa minum. Karena aku tidak suka air kantor jadi aku membeli air itu di kedai depan. Lalu aku melihat mu sedang tersedak makanan jadi aku memberikan air minum padamu saja. Mungkin kau lebih membutuhkannya. Anggap saja itu permintaan maaf ku kepadamu, Swara," tutur Sanskar.

Swara menjadi gugup saat harus berhadapan berbicara dengan lelaki yang baru saja ia kenal. Apalagi lelaki itu bos nya. "Kau baik sekali tuan bos. Sekali lagi aku ucapkan terimakasih. Tapi kau barusan sempat mengatakan bahwa ini sebagai tanda permintaan maaf mu padaku. Permintaan maaf untuk apa?"

"Soal tadi pagi. Aku terlalu memarahimu dengan begitu berlebihan dan mungkin kau tersinggung atas ucapanku tadi. Jujur saja tadi pagi aku memang sedang kesal dan aku melampiaskannya kepadamu. Maafkan aku Swara," ucap Sanskar menjelaskan.

Memang tadi pagi, Swara sempat di marahi oleh Sanskar karena terlambat datang. Pria itu tidak suka dengan suka dengan orang yang tidak disiplin. Maka dari itu, ia menegur Swara.

"Kau tidak perlu meminta maaf tuan bos. Aku memang salah dan aku pantas untuk di marahi. Lagipula aku sama sekali tidak tersinggung atas ucapan mu," balas Swara.

"Baiklah, aku harap kau lebih disiplin Swara. Jangan sampai kau terlambat lagi," ucap Sanskar memberikan sedikit peringatan pada gadis itu.

Swara mengangguk paham. "Tuan bos aku belum sempat meminta maaf padamu," ucapnya.

Gadis itu memegang kedua telinganya lalu berkata, "Maafkan aku tuan bos."

Sanskar menatap gadis itu. Entah kenapa ia merasa gemas karena melihat Swara yang begitu lucu saat meminta maaf padanya. Sanskar tersenyum lalu menurunkan kedua tangan gadis itu yang memegang telinganya sendiri. "Aku sudah memaafkan mu Swara."

"Benarkah?"

Sanskar mengangguk.

"Terimakasih."

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang