9. PENJELASAN

458 20 0
                                    

Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!
Semoga kalian suka.

~~~

Pagi ini Swara terlihat begitu bersemangat. Dia memakai baju berwarna merah dengan selendang ia simpan di leher. Rambutnya yang dibiarkan terurai panjang membuatnya terlihat sangat cantik.

Saat gadis itu memakaikan pelindung kepala berupa helm. Kemudian menaiki jok motornya. Tanpa menunggu lama, Swara langsung menjalankan sepeda motornya itu secara perlahan dan penuh hati-hati.

Swara menghentikan sepeda motornya ketika sudah menghampiri jalanan besar. Sepasang matanya melihat ke arah kiri dan juga kanan. Memastikan bahwa semuanya aman untuk ia menjalankan kembali. Tetapi pandangan Swara tertuju pada seorang pria yang tengah berdiri sambil menyenderkan punggungnya pada mobil yang ada di jalanan.

"Laksh? Sedang apa dia disitu?" gumam Swara.

"Laksh," panggil Swara.

Pria itu menoleh dan langsung menghampiri Swara. Senyuman menghiasi wajahnya yang menandakan jika ia senang melihat orang yang ia tunggu telah hadir.

"Swara," panggil Laksh.

"Sedang apa kau disana? Kau sedang menunggu seseorang?" tanya Swara.

"Ya aku menunggumu. Tadinya aku ingin mengajakmu untuk berangkat bersama seperti kemarin," jawab Laksh sedikit menjelaskan.

"Jadi kau berdiri di sana hanya untuk menunggu ku? Lalu kau ingin berangkat bersama denganku seperti kemarin?" tanya Swara sedikit terkejut.

"Ya seperti itu."

"Maafkan aku Laksh. Tapi aku tidak bisa karena aku sudah memiliki kendaraan untuk aku berangkat. Tolong maafkan aku. Aku benar-benar tidak tau jika kau akan kemari lalu mengajak ku untuk berangkat bersama," ucap Swara meminta maaf.

"Tidak apa-apa. Aku mengerti."

Swara terdiam. Dia benar-benar merasa tidak enak pada Laksh.

"Begini saja Swara. Karena aku sudah ada disini dan sudah cukup lama aku menunggu mu. Maka sebagai permintaan maaf mu padaku, kau mengantarkan aku ke kantor ku? Bagaimana? Kau setuju?" ucap Laksh meminta kesepakatan pada Swara.

Swara terdiam sembari memikirkan ucapan Laksh.

"Tapi Laksh nanti aku akan terlambat jika aku mengantarkan mu dulu," balas Swara.

"Jadi kau menolak ku?"

"Tidak, tidak seperti itu. Aku hanya—"

"Swara kau tidak akan terlambat, aku yakin itu. Lagipula perusahaan ku ini tidak jauh dari rumah mu. Percayalah padaku," ucap Laksh.

"Kau yakin?"

"Iya Swara. Aku yakin."

"Baiklah."

"Swara karena disini aku yang pria dan kau seorang wanita. Jadi aku yang akan mengendarai motor ini sekaligus memboncengi mu," ucap Laksh.

"Baiklah terserah kau saja."

Swara melepaskan helmnya dan turun dari motor itu. Lalu menyodorkan helm tersebut pada Laksh untuk laki-laki itu pakai.

"Apa?"

"Pakai helm nya."

"Tidak Swara. Itu Helm perempuan. Tidak mungkin aku memakai helm perempuan," tolak Laksh.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang