53. VILLA

282 19 8
                                    

Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!

~~~

Swara dan Sanskar meminta berkat kepada semua orang sebelum berangkat pergi. Bahkan Sanskar juga memeluk Sonia, begitupun dengan Swara. Senyuman kebahagiaan terlihat di wajah merek semua, namun berbeda dengan Ragini. Ia terlihat menyembunyikan rasa kekesalannya pada Swara, Sanskar dan semua orang.

"Jaga diri kalian baik-baik disana. Jika terjadi sesuatu kepada kalian berdua langsung saja telpon kami," ucap Anjali pada Swara dan juga Sanskar.

"Baik ibu."

"Nenek harap setelah pulang berbulan madu, kalian memberikan kabar gembira untuk kami semua," seru nenek Kalyani membuat pipi Swara dan Sanskar memanas karena malu.

"Benar sekali. Kalian harus cepat-cepat memberikan seorang pewaris pertama untuk keluarga ini. Benarkan nenek?" timpal Laksh. Bahkan ia sempat melirik sebentar kearah Ragini yang sudah terlihat sangat kesal.

"Itu yang aku maksud tadi," balas nenek Kalyani.

"Sudahlah, ibu. Jika ibu terus mengatakan banyak hal lagi, lalu kapan Swara dan Sanskar akan berangkat?" ujar Munav.

"Ya-ya. Mereka berdua boleh berangkat sekarang," balas nenek Kalyani.

"Yasudah nenek, ibu, ayah, paman, bibi, aku dan Swara akan berangkat sekarang. Tolong doakan semoga kami berdua bisa selamat sampai tujuan," ucap Sanskar.

"Kami semua selalu mendoakan yang terbaik untukmu dan Swara," timpal Sugna.

"Ayo Swara!" ajak Sanskar pada Swara. "Salam," ucap keduanya lalu beranjak pergi dari sana dengan membawa satu buah koper.

"Salam."

"Swara, Sanskar!" Langkah kaki Swara dan Sanskar mendadak terhenti saat Laksh memanggilnya. Swara dan Sanskar menoleh pada Laksh.

"Maaf aku menghentikan kalian berdua, aku hanya ingin mengatakan bahwa Ragini katanya ingin mengucapkan sesuatu untuk kalian," ucap Laksh refleks membuat Ragini menoleh padanya.

Laksh menoleh pada Ragini dengan tersenyum. "Benarkan Ragini? Cepat katakan sesuatu untuk Swara dan Sanskar. Tadi kau sempat membisikkan sesuatu ketelingaku bahwa kau ingin mengucapkan selamat untuk mereka. Cepat katakan!"

Ragini menatap tajam kearah Laksh. Kali ini sikap Laksh benar-benar membuatnya sangat kesal. Dengan terpaksa, Ragini tersenyum tipis lalu berjalan menghampiri Swara dan Sanskar.

"Selamat untuk kalian berdua. Semoga kalian selamat sampai tujuan dan jangan lupa selalu kabari kami semua," ucap Ragini dengan penuh keterpaksaan.

Swara tersenyum tipis. "Terimakasih, Ragini."

"Ayo Swara! Mobil kita sudah siap. Aku tidak ingin kita terlambat sampai villa," ujar Sanskar dengan sengaja. Ia sama sekali tidak senang atas ucapan Ragini. Apa yang dilakukan Ragini selama ini sudah cukup membuatnya kecewa dan kesal.

Sanskar beranjak pergi dengan membawa koper. Namun Swara masih berdiri. Ia mengerti bahwa Sanskar masih kesal dan belum menerima atas kehadiran Ragini yang tinggal di rumah. Tak perlu menunggu lama, Swara beranjak pergi untuk menyusul Sanskar.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang