Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!~~~
"Sanskar, aku ingin-" Swara baru saja sampai di dalam kamarnya dan tidak melihat Sanskar disana. Kemana Sanskar pergi?
"Sanskar!"
"Sanskar, kau ada dimana?" panggil Swara, lalu ia membuka pintu kamar mandi. Mungkin Laki-laki itu berada disana. Nihil, Sanskar sama sekali tidak sedang berada di kamar itu.
"Kemana Sanskar pergi?" gumam Swara, lalu ia beranjak pergi dari kamarnya. Dia ingin mencari Sanskar di tempat lagi.
Langkah kaki Swara terhenti ketika ia menoleh ke arah bawah. Dia melihat Sanskar tengah mengobrol dengan seorang pria yang seumuran dengannya. "Itu Sanskar tapi dengan siapa dia? Sudahlah, aku harus menceritakan semuanya kepada Sanskar."
Swara beranjak pergi dengan berjalan dengan sedikit lebih cepat, lalu menuruni anak tangga. "Sanskar!"
Sanskar menoleh ke arah Swara yang berdiri dekat anak tangga. Terlihat Swara berjalan menghampiri Sanskar. Namun, Sanskar hanya bersikap biasa saja. Dia masih marah kepada Swara.
"Sanskar, aku ingin bicara denganmu tapi tidak disini. Aku mohon ini sangat penting," ucap Swara.
"Sebentar, aku harus berbicara dengan istriku dulu. Kita lanjutkan nanti, permisi!" ucap Sanskar kepada laki-laki itu.
"Baiklah, silahkan!"
Sanskar beranjak berdiri lalu meraih tangan Swara dan membawa gadis itu dari sana-sedikit jauh dari laki-laki yang tadi berbicara dengan Sanskar.
Sanskar melepaskan tangan Swara. "Apa kau bisa tidak menggangguku dulu? Apa kau tidak lihat aku sedang sibuk? Jujur saja tidak ada waktu bagiku untuk bicara dengan kau!"
"Aku tau kau sedang sibuk dan maafkan aku bila aku mengganggumu tapi apa yang ingin aku bicarakan ini sangatlah penting Sanskar. Aku ingin mengatakan bahwa Ragini-" ucap Swara, lalu terpotong oleh Sanskar.
"Aku tidak ingin bicara ataupun mendengar ucapanmu lagi, Swara. Jadi aku minta jangan katakan apa-apa lagi menyangkut tentang foto itu!" ujar Sanskar, lalu beranjak pergi.
"Tunggu Sanskar!" Swara memegang tangan Sanskar. Mencegah agar laki-laki itu tidak pergi.
"Lepaskan aku!"
Swara terdiam lalu melepaskan tangan Sanskar. "Sanskar, Kau harus dengarkan aku dulu. Ini benar-benar sangat penting."
"Penting? Bagiku tidak ada hal yang lebih selain urusan kantor. Palingan Kau ingin mengatakan bahwa bukan kau yang membakar fotoku dan Navita," ujar Sanskar.
"Sanskar memang bukan aku yang membakar foto Navita tapi yang membakar itu Ra-" balas Swara, tapi lagi-lagi Sanskar memotong ucapannya.
"Cukup Swara! Semuanya sudah jelas dan aku tidak ingin mendengar pembelaan apapun tentang menyangkut foto itu! Lebih baik kau pergi, aku sedang tidak ingin di ganggu!" ujar Sanskar, lalu beranjak pergi meninggalkan Swara.
"Tapi Sanskar-"
"Sanskar! Sanskar!"
"Sanskar harus tau bahwa bukan aku yang membakar foto itu tapi Ragini. Gadis itu bermuka dua! Apa jangan-jangan Ragini dan Laks itu hanya berpura-pura menikah?" gumam Swara.
*****
Langkah kaki Swara mendadak terhenti saat ia bertemu dengan Laks dan Ragini. Rasanya Swara malas dan enggan melihat wajah mereka yang sudah menipunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA
RomantizmSelamat membaca kisah romansa Takdir Cinta❤️ Swara seorang gadis cantik yang memiliki mimpi besar dan bekerja di sebuah perusahaan Mehta Collection. Pertemanannya dengan Lakshya mengakibatkan permusuhan antara dirinya dengan Sanskar, sang pemilik pe...