13. RASA KECEWA

476 16 0
                                    

Happy Reading♡
Jangan lupa untuk vote dan coment!

~~~

Setelah pergi dari rumah Swara, di sepanjang jalan Sanskar terus memikirkan apa yang dikatakan nenek Shobha padanya tadi. Dia benar-benar bingung sekaligus tidak mengerti, kenapa Swara membohongi dirinya? Apa motif dari yang dilakukan Swara?

Sulit di percaya. Swara yang selama ini aku anggap sebagai gadis lugu, periang dan juga baik, ternyata dia telah membohongiku. Kenapa dia tega berbohong padaku? Jika dia memang tidak nyaman bekerja di tempat ku, seharusnya dia mengatakan yang sejujurnya. Tidak dengan cara seperti ini, ungkapnya dalam hati.

Sanskar menghentikan mobilnya di tepi jalan. Dia menghela nafasnya untuk menenangkan dirinya sendiri. Meski dalam hati ia marah, tetapi ia tidak boleh melampiaskannya sekarang.

"Aku benar-benar kecewa padamu, Swara. Kenapa kau membohongiku? Apa alasan mu melakukan itu? Dan kemana kau pergi sekarang?" gumam Sanskar.

Dia terdiam lalu merogoh ponselnya yang ada di dalam saku celananya. Sanskar menekan beberapa nomor telepon lalu menempelkannya di telinga kanannya.

"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif."

Sanskar menurunkan ponselnya. Kali ini ia kesal, kenapa Swara mematikan ponselnya? Padahal ia ingin sekali bertanya pada gadis itu tentang apa yang telah dia lakukan.

Sekali lagi Sanskar menekankan beberapa nomor ponsel Swara. Lalu mengangkatnya ke dekat telinga.

"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif."

Kali ini Sanskar benar-benar kesal pada satu gadis, Swara. Kemana gadis itu pergi? Kenapa ponselnya tidak aktif?, ucap Sanskar dalam hati.

Saking kesalnya, Sanskar sampai memukul kemudi mobil. "Arrgghhh!!"

Tidak ada orang yang suka di bohongi, salah satunya Sanskar. Dia sungguh membutuhkan penjelasan dari Swara. "Kau membohongiku, Swara. Kau mengkhianati kepercayaan ku. Jika kau memang tidak suka ataupun tidak nyaman bekerja di Perusahaan ku, kenapa kau harus berbohong? Aku benar-benar kecewa padamu," ucapnya.

"Sekarang aku tidak tau kau kemana? Apa yang kau lakukan saat ini? Ponsel mu tidak aktif, lalu apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin berdiam diri di rumah Swara menunggu gadis itu pulang." Sanskar kembali menjalankan mobilnya. Dia butuh tempat untuk menenangkan diri. Sejujurnya ada rasa cemas yang ia rasakan saat mengetahui ponsel Swara tidak aktif dan gadis itu belum pulang ke rumah.

"Besok aku harus menemui mu, Swara. Kau harus menjelaskan semuanya padaku," ucap Sanskar menatap ke jalanan yang di penuhi pengendara lain. Tatapannya di penuhi amarah dan juga rasa kecewa pada Swara.

*****

Kedua gadis itu sampai di ruangan milik Sonia. Keduanya duduk di sofa yang ada di sana. Hari ini kemungkinan akan mereka habiskan untuk saling mengenal satu sama lain agar semakin dekat dan tidak canggung. Salah satu pelayan kantor datang dan menaruh dua minuman dingin di atas meja. Kebetulan hari ini cukup panas dan segarnya minum yang dingin.

"Terimakasih," kata Sonia.

Pelayan itu beranjak pergi dari sana.

"Swara, aku harap kau bisa menjadi asisten sekaligus sahabat yang baik untukku. Aku juga senang bisa bertemu lagi dengan mu. Saat kejadian itu, kita belum sempat berbincang-bincang," ucap Sonia yang memulai percakapan.

"Aku juga senang bertemu lagi dengan mu Sonia. Dan aku juga berharap persahabatan kita akan selalu panjang sampai kapanpun," balas Swara.

Sonia tersenyum. "Yasudah ayo minum. Aku sengaja meminta minuman dingin karena suasana cukup panas hati ini. Ayo di minum!"

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang