chapter three

1.3K 46 1
                                    

"Gue suka geli ngeliat lo lagi pacaran."ucap remaja berbalut kaos putih meringis geli.

Bagaimana tidak,melihat dua pasangan alay didepannya saja merasa jijik sendiri karna cewek berdandanan menor seperti tante-tante itu masih saja bergelayutan manja dilengan cowoknya,tanpa ada rasa malu dipandang jengah oleh para cowok disekeliling.

Disebuah cafe terdapat beberapa remaja pria tengah berkumpul ramai disalah satu meja dekat jendela. Hal ini sudah menjadi kebiasaan mereka berkumpul di tempat favoritnya yaitu cafe yang dominan di kunjungi para remaja seperti mereka.

"Sayang kamu pulang aja ya,aku mau main sama temen-temen."ucap Juventus menatap kekasih-nya.

"Yaudah sayang aku pulang dulu besok kita senang-senang lagi ya."balas cewek itu dengan nada centil.

Cewek itu meninggalkan cafe bertepatan saat cewek itu sampai di depan pintu masuklah sosok dua remaja cantik dengan anggun melangkah memasuki cafe.

"Cewek lo nggak kualitas banget cuma tampang seksi doang,wajah udah kaya tembok berlapis-lapis."cicit Halu.

"Namanya jugak PL, nemu dipinggir jalan gang depan rumah gue noh banyak berceceran."tambah Erlando yang sedang bermain game diponselnya.

"Pantes si jupe kalo berangkat sekolah minta lewat gang rumah lo."ucap Vero melirik ke arah cowok yang sedang makan kacang.

"Cuci mata Bang biar fresh kalo mau belajar."balas Juventus menyengir.

"Halah begayaan cuci mata segala, pelajaran Burik aja udah buat pulau lo."ejek Halu melempar kacang ke arah Juventus.

Seketika gelak tawa mereka pecah memenuhi isi cafe sampai pengunjung lain keheranan melihat hal tersebut.

"Eh kayak kenal gue sama tuh cewek."heran Vero memicingkan matanya.

"Apa? Siapa? Dimana?"tanya Erlando sambil celingak-celinguk.

"Itu cewek yang berdua dipojok sana"Vero menunjukan kearah dua cewek yang dimaksud.

"Wihh cantik bener tuh cewek."ucap Halu menggelengkan kepala.
"Mak lo ya bang?"tanya Erlando.

"Sejak kapan mak gue muda banget kek gitu,yang ada pantesnya pacar gue."elak Vero dengan bangga.

"Lah terus,kenapa tadi kata halu cantik?badan sebesar tong air gitu. Mana tadi lo bilang mau jadi pacar lo?hebat juga lo milih cewek seleranya rendahan,terharu gue Bang."ucap Erlando dramastis.

Pasalnya yang Lando lihat adalah dua ibu-ibu bertubuh besar berdandanan menor menggunakan gamis kombor.

"Lo salah liat bego yang bener itu dua cewek depan mak-mak arisan."ucap Liam membenarkan.

"Kita nggak bahas ibu-ibu bersepray ya."ucap Gavin sedari tadi memperhatikan dua cewek tersebut.

Siapa ya kok gue bego banget sih? - batin Vero.

***

Saat ini Geby dan Ellen sudah berada dikelasnya, kelas X IPS 4. Mereka duduk dibangku paling belakang alasannya agar bisa tidur leluasa kalau mengantuk.

Ya ampun kita sekelas sama cogan guys!!

Iya katanya dia itu ikut geng motor loh

Pasti keren!

Aaa jadi pengen liat muka gantengnya

"Cih,sekelas sama cogan aja kaya cacing kepanasan norak banget ewh."racau Ellen yang sudah muak mendengar pekikan alay dari teman-teman ceweknya.

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang