chapter twenty

573 22 0
                                    

Di tengah lapangan terlihat ramai karena terdapat beberapa siswa yang bermain basket. Banyak yang menonton dipinggir lapangan, terutama para kaum hawa yang tidak ingin melewatkan hal paling langka saat para cogan bermain basket dengan wajah berkeringatnya. Begitu seksi dan stud.

Banyak yang memberi semangat dan ada juga yang sudah menyiapkan minuman ataupun handuk kecil untuk diberikan kepada para pemain basket.

Seperti Juventus, Erlando dan Gavin sedang melakukan aksi andalannya yaitu tebar pesona didepan para siswi yang menonton meneriaki anak basket.

Dengan sengaja mengedipkan satu matanya kearah para cewek atau tidak melemparkan kiss jauh membuat para wanita kegirangan sampai ada yang jingkrak-jingkrak tidak karuan saking senangnya.

Di tempat yang sama para penonton memberi semangat pada anak basket, Geby dkk juga datang kesana untuk melihat dan menyemangati anak basket latihan.

Sebenarnya bukan mereka yang antusias melihat langsung para pemain, tapi lebih tepatnya karna tadi Melly yang mengajak sahabat-sahabatnya turun ke lapangan untuk melihat Bayu bermain. Bayu juga salah satu anak basket, jadi setiap ada latihan Melly bersedia menemaninya dan ikut menonton.

Priiittttttt.
"Oke anak-anak latihan hari ini cukup sampai disini saja,kalian semua boleh istirahat."ucap Coach Heri.

"Baik Coach."jawabnya bersamaan.

Para anak basket beristirahat dipinggir lapangan melentangkan kedua kakinya yang terasa pegal. Banyak siswi yang berhamburan menghampiri satu persatu anak basket menawarkan air mineral dan handuk yang dibawanya untuk mereka.

"Bayu."panggil seseorang membuat semuanya menoleh ke sumber suara.

Bayu yang sedang meminum air dingin menoleh ke belakang mendapati seorang siswi cantik memakai baju super ketat, alis tebalnya melengkung panjang nampak jelas antagonisnya.

Bayu bangkit dari duduknya yang sekarang sudah berhadapan dengan cewek tersebut. "Nanti malem kita jadi kan?"ucapnya dengan manis.

"Iya,nanti gue jemput lo ke rumah."Crystin tersenyum puas dengan balasan Bayu.

Ya,cewek itu adalah Crystin.

Dua insang muda itu sempat berbincang-bincang banyak hal sesekali tertawa bersama tanpa ada rasa beban sedikitpun. Mereka berdua terlihat sangat akrab sambil berpegangan tangan, dan orang yang tidak mengenal pasti mengira kalau mereka adalah pasangan yang sangat cocok.

Seorang wanita berambut panjang itu memasang muka merahnya menatap lurus ke depan, lebih tepatnya pemandangan yang sangat tidak mengenakan dimata. Tangannya pun sudah gatal sambil meremas kain seragam milik sahabatnya yang duduk disamping. Kedua bahunya bergerak naik turun menandakan pasokan oksigennya kini sesak, nafasnya kian memburu tercekat-cekat. Sialan! - batinnya.

"Dari dulu lo nggak pernah berubah."ucapnya.

Crystin menyerngitkan dahi menatap Bayu dengan heran. "Lo nggak tau diri banget, lo kali yang nggak pernah berubah."Crystin menggelengkan kepalanya terkekeh kecil.

Marah, tentu saja Melly marah melihat kekasihnya sendiri sedang asik berduaan dengan wanita lain yang ia kenal sebagai Seniornya atau lebih tepatnya 'musuh'. Melly sangat membenci Seniornya tersebut yang terbilang licik dan suka mencari perhatian dengan siswa tampan di Sma Lafonte.

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang