chapter four

1K 40 0
                                    

"Kelas yuk bentar lagi bel masuk bunyi."ajak Ellen kepada Geby yang sedang makan siomay.

"Bentaran dikit napa,nanggung ini tinggal 4 biji doang."Ellen mendengus pasrah dan akhirnya menunggu Geby selesai makan.

"Udah yuk Bel."ajak Geby setelah menyelesaikan makannya. Saat Geby akan beranjak melangkah ada sesuatu yang mengganjal.

Eh kok kaki gue gak bisa gerak sih susah amat - batin Geby.

"Aduh susah banget sih."gerutu Geby.

"Lo ngapa disitu aja Geb, ayo katanya mau ke kelas."ucap Ellen heran melihat Geby yang masih setia berdiri dimeja tempatnya tadi.

"Tolongin gue dong Bel kaki gue susah gerak berat masa."Geby berusaha menggerakan kakinya agar bisa terangkat tanpa melihat kebawah sepatu apa yang jadi penyebabnya, tapi hasilnya tetap nihil.

Ellen berjalan ke kursi Geby melihat apa yang membuatnya susah bergerak.

"Eh tali sepatu lo di injek pantes gak bisa gerak."tunjuk Ellen ke arah kaki kursi yang berada tepat dibelakang Geby duduk.

"Kok bisa keinjek kursi sih tolongin gue dong Bel."heran Geby.

"Ya lo bilang aja sama itu cowok kalo tali sepatu lo diinjek sama kursi dia."ucap Ellen.

Geby berdecak, ia takut kalau cowok yang menginjak tali sepatunya galak.  Sebab cowok itu adalah kakak kelasnya, jadi Geby tidak berani untuk bicara.

"Buruan elah rileks ae."ucap Ellen.

Geby menghela napas panjang "em-a anu-em "ucap Geby gugup. Tapi nadanya pelan.

Cowok itu menoleh memandang adik kelas yang sedang berdiri di belakangnya. Ia menaikan satu alisnya kebingungan.

Melihat hal itu Geby semakin dibuat takut kalau cowok itu akan marah pada Geby. Padahal cowok itu hanya merespon menaikan satu alisnya. "I-itu kak tali sepatu aku keinjak sama kursi kakak."ucap Geby pelan.

Cowok itu menatap Geby yang sedang gugup setengah mati lalu pandangannya terarah kebawah, ternyata benar tali sepatunya terinjak oleh kursi yang ditempatinya.

"Sorry gue nggak tau tadi."balas cowok itu tersenyum ramah ke Geby, lalu menggeser kursinya agar tali sepatu cewek itu bebas.

Nggak asing ini cewek tapi siapa ya - batin Vero.

Ah gue inget dia kan yang waktu itu jatoh karna tali sepatu,dasar cewek ceroboh - ucap Vero dalam hati tersenyum membayangkan tingkah konyol adik kelas dihadapannya ini.

"Lo yang waktu itu jatuh dipinggir lapangan kan?"tanya Vero.

Yah tentu saja Geby ingat kejadian hal yang sangat memalukan, Geby tidak mungkin melupakannya.

Kok dia tau sih kalo gue pernah jatoh dipinggir lapangan. Wah jangan-jangan kakak yang ganteng itu dia lagi! Gue malu banget tuhan. - ucap Geby dalam hati merutuki tingkahnya yang memalukan didepan kakak kelas cogannya itu sudah dua kali. Dua kali!

"Ha? Iya kak."ucap Geby tersenyum kikuk menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Gue Vero."sambil mengulurkan tangan.

"Gebyan kak, panggil aja Geby."Geby meraih uluran tangan Vero lalu tersenyum kecil dibalas senyum pula oleh Vero.

"Kak aku duluan ya."ucap Geby lalu menyeret tangan Ellen meninggalkan Vero dan teman-temannya.

Kepergian Geby dan Ellen membuat teman-teman Vero penasaran menanyakan tentang adik kelasnya tadi.
"Siapa ro cantik bener itu cewek."tanya Johan.

GERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang