Suara alunan musik yang cukup keras memenuhi isi gedung, disini cukup ramai banyak siswa-siswi kelas XII mengenakan seragam serasi yang akan menjadi alumni SMA 3 Lafonte. Melepaskan masa sma nya.
Hari perpisahan Alvero dan Liam diadakan begitu meriah, teman-temannya ikut melihat penampilan keduanya saat perpisahan, seperti Geby dkk yang juga ikut bergabung.
"Wuih abang kita udah lulus aja, mau langsung kawin apa begimana ini."tanya Halu dengan nada menggoda.
"Kawin dulu dong, kan mereka udah ngebet mau dikamar ya nggak?"ucap Juventus menaik turunkan kedua alisnya.
Vero menjitak kepala Juventus membuat sang pemilik mengaduh kesakitan. "Gue bakal ambil alih perusahaan bokap dulu nyet selama dua tahun baru nikah."
"Emang lo tau ngurus perusahaan bang? Gue aja ogah kalo jadi lo, ribet."ucap Gavin.
"Bisalah bego, Vero jangan ditanyakan lagi! Emangnya elo bisanya ngurusin CABE."balas Juventus lalu tertawa keras.
"Anjay."umpat Gavin.
"Kak Vero!"
Semua pasang mata menoleh ke arah seseorang yang tengah berlari kecil akan menghampiri kesini. Di belakangnya pun terdapat teman-temannya yang ikut.
"Congrast ya buat Kak Vero dan Kak Liam."ucap Geby.
"Thanks ya sayang."ucap Vero tersenyum lebar. Geby pun terkekeh.
Juventus yang mendengarnya mencibir, sejak kapankah Vero menjadi tukang gombal?
"Kak Vero selamat yah, tenang aja nanti Melly bakal nyusul kok. Kita bakal satu Kampus."ucap Melly dengan matanya yang berbinar. Vero hanya menanggapi anggukan kecil lalu tersenyum.
"Selamat mengejar pendidikan selanjutnya ya Kak, semoga bisa masuk ke Universitas pilihannya."ucap Nita.
"Thank you, thank you."balas Liam.
"Yah Geby bisa kangen deh kalo nggak bisa liat Kak Vero sama Kak Liam yang biasanya main basket dilapangan."ucapnya dengan muka sedih.
"Iya nih popularitas cogan jadi menurun, nggak bisa cuci mata lagi."sambung Melly memasang wajah sok imutnya. Terutama di arahkan ke Vero.
Vero terkekeh mendengar keluhan adik kelasnya ini. "Kita bisa ketemu kok dilain hari, dirumah juga boleh nggak cuma harus disekolah kan?"
"Tenang aja cewek-cewek kan ada Babang Tamvan Erlando."ucapnya sembari merapihkan jambulnya sok keren. Geby dan Melly langsung memasang wajah jijik menatap Erlando yang sudah ke-PD-an.
"Nggak usah sok kecakepan lo, yang ada cewek-cewek pada kabur liat muka eneg lo."sinis Halu.
"Kribo nggak usah sirik ya, emang nasibnya nggak laku juga nggak usah ngerendahin cogan. Iya gue tahu kalo kadar kegantengan gue itu tinggi."balas Erlando dengan bangganya.
Sontak semuanya langsung tertawa terbahak-bahak mengarahkan ke Halu yang sudah menekuk wajahnya kesal.
Mereka semua yang ada disana menghabiskan waktu untuk sekedar bercengkerama ringan sesekali disisipi candaan dari Erlando ataupun lainnya.
Sesudah menikmati makanan yang disajikan, dilanjuti pula dengan foto bersama menggunakan camera milik Halu. Setelahnya geby dkk memutuskan memisahkan diri di tempat lain ingin berkeliling ke sudut-sudut ruangan gedung.
"Mel lo nggak punya inisiatif ngasih salam buat Kak Bayu?"
Disebrang sana terlihat Bayu dan teman-temannya sedang sesi foto bersama keluarga kelas. Setelah bertemu dengan Vero dkk, sedari tadi Melly hanya diam tidak bersuara biasanya dia selalu berisik seperti Geby, tapi hari ini dia berbeda menjadi seorang Melly yang pendiam. Bukan hanya Bayu, sahabatnya pun diabaikan membuat mereka semua heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERA
Teen FictionDia bukan manusia es bermuka tembok, dialah pangeran bengis yang berhasil ditaklukkan oleh gadis berhati baja. Berbagai cara yang ia lakukan demi mendekati seorang most wanted tampan yang super jutek. Sesuatu yang menjadi bebannya akhir-akhir ini, d...