Memiliki suatu yang berharga itu tidak mudah, karna mendapatkannya yang sulit. Butuh proses. Kaya kamu yang harusnya aku kejar, kamu selalu bersembunyi.
Paginya Rakan sudah bersiap menuju sekolah mengendarai motor sport-nya.Rakan telah sampai diparkiran,setelah memarkir motor Rakan melangkah menuju kelasnya.
Sepanjang koridor banyak siswi yang memujinya seperti biasa tapi Rakan tidak peduli kepada hal tersebut.
Belum sempat Rakan masuk ke dalam kelas, di ambang pintu sudah disambut oleh Geby yang tersenyum manis terukir dibibirnya yang kini dia berdiri dihadapan Rakan.
"Pagi Rakan."sapa Geby tersenyum manis.
Rakan tetap diam memperhatikan Geby yang tersenyum sedari tadi. Kenapa dia bisa ada dikelasnya?buat apa dia kemari,apa dia sudah lupa ingatan jadi salah masuk kelas.
"Kalo orang nyapa itu ya dibalas dong."Rakan masih diam menatap Geby dengan muka datar.
Seragam tidak dimasukan kedalam celana,rambut acak-acakan,tak lupa kedua tangannya ia masukan ke dalam saku celana. Terlihat cool?
"Huh,susah ya ngomong sama manusia macam lo,yaudah deh gue ke kelas dulu bye Rakan."Geby menepuk ringan pundak Rakan dan pergi meninggalkannya.
Rakan menatap pundaknya sendiri yang tadi sempat Geby sentuh lalu berjalan masuk kelas menemui dua manusia idiot.
"Weh Raja Rakan udah datang."sambut Gavin.
"Tumben nggak telat,biasanya bolos dua jam pelajaran."tanya Erlando.
Sudah kebiasaan Rakan selalu telat masuk,jika begitu dia malah memilih untuk membolos dua jam pelajaran agar bisa tidur di sofa yang ada di rooftop pastinya.
"Ada ulangan Burik."balas Rakan sekenanya.
"Yah gue belum belajar."ucap Erlando memasang wajah sedih.
"Begayaan belajar,ulangan aja lo nyontek Rakan juga."ucap Gavin menoyor kepala Erlando.
"Nah itu tau."balas Erlando sambil menyengir.
(1 jam kemudian,setelah berjuang memecahkan rumus)
"Berasap otak gue soal nya susah bener."ucap Erlando memijit keningnya.
"Makanya belajar udah tau kalo Burik ngasih soal kaya ngasih mantra Harry Potter."balas Gavin.
"Nggak nyambung."protes Rakan meninggalkan makhluk idiot itu.
"Eh kan tungguin kita."teriak Erlando sambil menarik kerah baju Gavin layaknya kucing, untuk mengejar Rakan yang sudah menuju ke kantin.
Kantin.
Tiga lelaki itu duduk dimeja andalannya pojok belakang "mau makan apa?gue pesenin."tanya Gavin.
"Gue bakso Mang Asep deh sama es jeruknya yang manis."ucap Erlando.
"Kalo lo apa Kan?"
"Samain aja."Gavin mengangguk lalu pergi memesan makanannya.
Geby dkk memasuki kantin,banyak sekali murid yang makan dikantin karna ini jam istirahat kedua makanya para siswa akan makan pada jam seperti ini.
"Kita nggak kebagian meja deh."ucap Nita.
"Ah kita gabung aja sama Rakan tuh."Geby langsung berjalan menuju meja Rakan dkk. Ellen dan Nita hanya mengikuti Geby dari belakang.
"Hai semua Geby boleh gabung nggak?"sapa Geby yang berdiri disamping Erlando.
"Eh inces Geby, boleh dong banget malah."balas Gavin menyengir yang baru saja datang bersama Mang Asep yang membantu membawa makanan di nampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERA
Teen FictionDia bukan manusia es bermuka tembok, dialah pangeran bengis yang berhasil ditaklukkan oleh gadis berhati baja. Berbagai cara yang ia lakukan demi mendekati seorang most wanted tampan yang super jutek. Sesuatu yang menjadi bebannya akhir-akhir ini, d...